Cherreads

Chapter 24 - Recovery and Memories

Keesokan harinya, sinar matahari lembut menyinari kota yang perlahan kembali tenang. Shiro dan Lily duduk di bangku kayu di taman dekat alun-alun, menikmati udara pagi. Mereka tertawa ringan, berbagi cerita kecil, dan Shiro tanpa sadar tersenyum lebih lebar daripada biasanya. Lily menunjukkan sebuah bunga liar yang ia temukan di tepi jalan. "Ini cantik, kan?" katanya. Shiro menerima bunga itu, menatapnya sejenak, dan merasakan hangatnya perhatian yang sederhana itu. Sesuatu yang dulu asing bagi Shiro kini menjadi kenangan berharga, mengisi kekosongan di hatinya.

"Terima kasih, Lily," ucap Shiro lirih. "Aku… aku senang bisa punya teman seperti kalian."

Lily tersenyum, tangannya menyentuh pundak Shiro sebentar. "Kau selalu punya tempat di sini, Shiro. Kita semua belajar bersama, bahkan dari MC."

Shiro terdiam, membiarkan pikirannya kembali ke pertemuan dengan Kael beberapa hari lalu. Bayangan ketegasan dan ketenangan Kael muncul di benaknya, bagaimana MC itu menghadapi kekacauan tanpa ragu, melindungi yang lemah, dan sekaligus menjadi sosok yang sulit ditebak. Sebuah rasa kagum membanjiri hatinya—Shiro kini tahu bahwa meskipun dunia ini keras, ada seseorang yang benar-benar memegang kendali dan menginspirasi harapan.

Di sisi lain, di istana, putri kerajaan menatap dari jendela ruang pribadinya, memandangi kota yang kini mulai bersih dari kehancuran. Ia terdiam, memegang medali ibunya yang telah lama meninggal. Kenangan masa kecil bersama sang ibu berdesir dalam pikirannya: nasihatnya, kelembutannya, dan keyakinannya bahwa setiap tindakan harus bijaksana. Putri itu merasa ragu, mempertanyakan apakah semua keputusan yang mereka ambil—terutama tentang MC—benar-benar tepat. Namun saat ia menatap kota, melihat warga yang mulai menata kembali kehidupan mereka, bayangan Kael muncul di benaknya. MC itu hadir di tengah kekacauan, memberi arah, memberi keadilan. Singkat namun penuh makna, kenangan itu membuat putri merasa sedikit lega, sekaligus kagum.

Di tengah kota, Kael berdiri di alun-alun, dikelilingi warga yang mulai berdatangan. Ia berbicara dengan tenang, mendengarkan keluhan mereka, menenangkan rasa takut, dan perlahan membimbing mereka untuk menata kembali rumah dan jalanan. Suaranya hangat namun tegas, membuat setiap warga merasa diperhatikan meski baru saja mengalami trauma. Beberapa anak tertawa saat melihat MC tersenyum kecil ke arah mereka, sementara orang dewasa menatap penuh harap.

Shiro dan Lily mengamati dari jauh. Shiro menahan diri untuk tidak terlalu mendekat, tapi hatinya tenang. Ia melihat Kael, sang Main Character, bukan lagi hanya sosok yang menakutkan atau jauh, tapi sebagai figur yang memberi arah dan inspirasi. Ia menatap Lily, tersenyum kecil, merasakan ada sesuatu yang mulai tumbuh: keyakinan bahwa di dunia ini, harapan masih mungkin ada.

Kota perlahan kembali hidup. Jalanan yang rusak diperbaiki, tenda-tenda sementara dibongkar, dan warga mulai beraktivitas seperti sedia kala. Dari kejauhan, Kael terus berdiskusi dengan warga, mendengar keluhan, memberi saran, dan menenangkan hati mereka. Setiap kata yang keluar dari bibirnya seolah menenun rasa aman dan percaya—bahwa meski dunia keras dan penuh konflik, masih ada satu sosok yang bisa diandalkan.

More Chapters