Cherreads

Chapter 20 - A new spirit that changes the world

Hidup John kembali berjalan seperti biasanya. Ia resmi menjadi bangsawan, menjalani hari-hari yang tampak normal, tapi hatinya terasa kosong. Setiap langkahnya dibayangi kenangan kedatangan Kael—sang Main Character—perasaan yang menggebu-gebu terus menghantuinya. Saat ia menatap jendela kamarnya di malam yang hening, pikiran itu kembali menyerang: seharusnya ia membantu Kael, seharusnya ia ikut mengubah dunia. Kesadaran itu menusuk dada, membuat setiap tarikan napas terasa berat.

Tiba-tiba, seorang Azael memanggilnya. "John, Kael ingin bertemu denganmu," suara makhluk itu lembut namun tegas. Detak jantung John seketika meningkat; semangat yang lama padam kini menyala kembali.

Di sisi lain, Kael merasa sesuatu yang tak nyaman. Suara samar dari para penonton yang mengelilinginya menusuk pikirannya. Mereka berbicara, berbisik tentang dominasi, rencana, dan tindakan Kael terhadap John—meski suaranya tidak jelas, ia tahu mereka memperhatikannya. Sensasi itu seperti dinding tak terlihat yang mengekang geraknya, mengingatkan bahwa setiap langkahnya kini ditonton.

Kael memanggil John, mengamankan ruang hanya untuk mereka berdua. Saat mereka mulai berbicara tentang perlawanan terhadap sekte, tatapan para penonton semakin tajam. Beberapa mencondongkan kepala, menatap dengan rasa penasaran dan heran. Bagaimana mungkin Kael bisa menyadari keberadaan mereka, sesuatu yang seharusnya mustahil?

Di antara Spectators, seorang pria tetap tenang. Ia duduk, tersenyum tipis sambil menatap layar bioskop di Dunia Perpustakaan. Sikapnya berbeda, tidak terganggu gosip yang beredar; ia fokus pada cerita, menikmati setiap detik dengan tenang. Spectators lain bergosip, menatapnya dengan rasa ingin tahu—tapi pria itu tetap di dunianya sendiri, diam dan penuh konsentrasi.

John menceritakan laporan sekte, suaranya mulai mantap, meski sesekali ada jeda ketika ia menelan kecemasan. Kael mendengarkan dengan perhatian penuh, matanya tajam tapi lembut. Ada keseimbangan aneh antara ketenangan dan kewaspadaan; seolah ia mengetahui setiap kemungkinan, namun membiarkan John berbicara.

Ketika pembicaraan selesai, John melangkah pergi. Setiap langkahnya kini mantap, mata berbinar, napasnya ringan—semangat lama kembali menyala, menyelimuti seluruh keberanian yang sebelumnya terkubur. Kael menatap punggung John, senyum tipis menghiasi wajahnya.

"Ini akan semakin seru," gumam Kael, nadanya pelan namun tegas.

Spectator yang tenang itu tersenyum lagi, samar tapi penuh arti. "Ini akan semakin seru," ucapnya, seakan menyetujui Kael dalam kesadaran mereka yang tak terlihat.

Udara di sekeliling mereka hening, namun penuh ketegangan. Bayangan para penonton, tatapan yang tak pernah lepas, menciptakan aura pengawasan yang berat. Segala hal terasa diam namun hidup—sebuah dunia yang menunggu langkah berikutnya, dan semua mata, baik yang terlihat maupun tak terlihat, menunggu dengan antisipasi.

More Chapters