Cherreads

Chapter 9 - Mati Suri di Malam Satu Suro

Bab 9: Tanda dari Dunia Bawah

Sudah tiga hari sejak insiden di rumah Dukun Ratna. Raka mengira semuanya akan kembali tenang. Tapi pagi itu, saat bangun tidur, ia menemukan sesuatu terukir di kulit lengannya.

Sebuah simbol spiral merah—terbakar, samar, tapi terasa hidup.Dan malam harinya, simbol itu berdenyut setiap kali roh mendekat.

Nenek yang melihat tanda itu langsung pucat.

"Itu bukan kutukan, Raka. Itu tanda penjuru.""Kau telah dinyatakan oleh para makhluk dunia bawah... sebagai penghalang lintas dimensi."

"Dan mereka akan mulai mengirim utusan. Untuk menyingkirkanmu."

Malam itu, rumah Raka dikepung kesunyian. Bahkan jangkrik pun tak berani bersuara.

Lalu datanglah suara gesekan di luar dinding… seperti kuku mencakar kayu.

Gerrr… gerrrr… gerrrr…

Raka berdiri, memegang kendi kecil berisi air doa. Saat ia membuka pintu…

Sosok bayangan tinggi muncul di halaman.

Tapi ini bukan hantu biasa.

Makhluk itu memakai topeng kayu raksasa, dengan tubuh manusia... tapi lehernya dipenuhi mata. Setiap mata menatap ke arah berbeda. Dan dari mulutnya, suara lirih keluar:

"Pengganggu batas. Penyeimbang palsu. Pulangkan apa yang telah kau tutup."

Raka mundur. Tapi saat makhluk itu melangkah, simbol di lengannya bercahaya terang.

Bayangan itu menjerit keras, lalu… menghilang seketika.

Keesokan harinya, Raka pergi ke rumah Pak Modin. Ia ingin mencari jawaban.

Pak Modin, dengan tubuh tuanya, hanya berkata:

"Mereka sudah memperhatikanmu, Raka.""Dan itu berarti... kau perlu bertemu dengan Para Penjaga Pintu."

Raka mengernyit. "Apa itu?"

"Makhluk gaib paling tua di Jawa. Mereka bukan hantu. Bukan iblis. Tapi roh leluhur penjaga gerbang. Mereka satu-satunya yang bisa menstabilkan batas antar alam… dan mereka hanya muncul saat Malam Suro yang sempurna."

"Dan malam itu… akan jatuh dua minggu lagi."

Raka tahu, dua minggu bukan waktu yang lama.

Dan kini, dunia bawah bukan hanya melihatnya… tapi mengincarnya.

Waktunya bersiap. Karena Malam Satu Suro yang akan datang…bukan hanya menguji nyali. Tapi juga takdir.

More Chapters