Cherreads

Chapter 11 - Mati Suri di Malam Satu Suro

Bab 11: Ujian Waktu

Raka membuka matanya dalam gelap.

Bukan gelap malam, tapi gelap yang padat—seperti kabut hitam yang menyelimuti udara. Tak ada langit, tak ada tanah.Hanya dirinya… dan suara-suara dari masa lalu.

"Kamu kemana waktu itu, Ka?""Kami semua nunggu… tapi kamu gak datang.""Dia pergi karena kamu."

Raka menoleh cepat. Suara itu… terlalu dikenal.

Cahaya samar muncul di kejauhan, membentuk sebuah kelas sekolah dasar. Di dalamnya, duduk seorang anak perempuan kecil dengan rambut dikuncir dua. Ia menggambar di atas kertas, sendiri di bangku paling belakang.

Laras.

Teman masa kecil Raka. Anak pendiam yang selalu duduk di dekat jendela, yang pernah meminta Raka menemaninya pulang karena takut lewat jalan makam.Tapi waktu itu… Raka memilih main bola dengan teman-teman.

Keesokan harinya, Laras ditemukan tenggelam di sungai. Beberapa bilang dia bunuh diri. Yang lain bilang dia melihat sesuatu dari "alam seberang."

Dan sejak hari itu, Raka tak pernah mengunjungi makamnya.

Kini, Laras berdiri. Tapi wajahnya tak lagi anak-anak.

Ia sudah dewasa—wajah yang Raka bayangkan seandainya Laras hidup.

"Kalau waktu bisa kau ulang… apa kau akan menemaniku pulang, Raka?"

Raka gemetar. Matanya panas.

"Aku minta maaf, Laras… Aku pengecut waktu itu. Aku… bodoh."

Bayangan Laras perlahan memudar.

"Maka dengarlah baik-baik. Dalam dunia para roh, tidak semua yang tinggal ingin pergi.Beberapa... menunggu di tempat terakhir mereka merasa ditinggalkan."

Tiba-tiba, ruangan berubah. Raka kini berada di tepi sungai… tempat Laras dulu ditemukan.

Airnya hitam. Sepi. Tapi ada sesuatu yang mengambang di permukaan.

Bayangan dirinya sendiri.

Bayangan Raka menatap ke arahnya… lalu berbicara:

"Masa lalu akan selalu ada. Kau tak bisa menutup gerbang, jika gerbang hatimu masih terbuka untuk penyesalan."

"Tutup luka… dan waktu akan mengampunimu."

Cahaya putih menyelimuti tubuh Raka. Sungai menghilang. Suara-suara lenyap.

Dan ia kembali ke lingkaran spiral para Penjaga.

Penjaga pertama mengangguk.

"Ujian Waktu… selesai."

Tapi belum sempat Raka bernapas lega, tanah di bawahnya terbuka.

Suaranya menggelegar:

"Bersiaplah... untuk Ujian Kedua.""Ujian Daging."

More Chapters