Cherreads

Chapter 31 - Bab 31: Ilusi Kesempurnaan

Ketegangan di Forks semakin memuncak seiring mendekatnya konfrontasi dengan Volturi. Namun, di tengah badai yang akan datang, sebuah hubungan yang aneh dan tak terduga terus berkembang. Adrian (Sephiroth), masih menyamar sebagai guru manusia biasa, dan Alice Cullen, vampir visioner yang tak dapat melihat takdirnya, kini telah menjadi pasangan. Ini bukanlah romansa fana yang penuh gairah, melainkan sebuah ikatan yang terbentuk dari daya tarik yang tak dapat dijelaskan, misteri yang tak terpecahkan, dan kebutuhan yang tersembunyi.

Alice, yang selalu merasa sedikit berbeda dan terbebani oleh penglihatannya, menemukan kedamaian yang aneh di samping Adrian. Pria ini adalah satu-satunya di dunia yang tidak bisa ia 'lihat' di masa depan, sebuah kehampaan yang ironisnya menjadi tempat yang paling menenangkan baginya. Ia merasa Adrian mengerti dirinya tanpa perlu banyak kata, sebuah pemahaman yang melampaui logika. Bagi Alice, Adrian adalah teka-teki yang paling menarik, dan kehadirannya yang stabil memberinya rasa aman di tengah ketidakpastian yang mengancam keluarganya.

Adrian, di sisi lain, merasakan ketertarikan yang semakin dalam pada Alice. Ini bukanlah emosi manusia yang ia tiru, melainkan sebuah resonansi unik dalam esensinya yang tak terbatas. Alice adalah sebuah anomali yang terus-menerus menarik perhatiannya, sebuah tantangan yang jauh lebih kompleks dan memuaskan daripada sekadar menguasai sebuah dunia. Ia menikmati permainan pikiran yang halus, di mana ia secara sadar menyembunyikan kekuatannya yang tak terbatas, dan Alice, dengan kekuatannya yang luar biasa, tetap buta terhadap siapa dirinya sebenarnya.

Ikatan yang Aneh

Hubungan mereka berkembang secara perlahan dan halus, tak pernah mencolok bagi mata luar. Mereka tidak memamerkan kasih sayang di depan umum seperti Edward dan Bella. Sebaliknya, ikatan mereka terjalin dalam percakapan panjang di perpustakaan yang sepi, di bawah hujan Forks yang abadi, atau di rumah Adrian yang sederhana. Adrian akan memasak makanan 'manusia' yang sederhana untuk Alice, menonton Alice berpura-pura mencicipinya, dan mereka akan berbagi tawa atau keheningan yang nyaman.

* Penerimaan Tanpa Syarat: Alice menerima Adrian apa adanya. Ketidakmampuan melihat masa depannya tidak membuatnya takut, melainkan justru memicu rasa ingin tahu yang tak berkesudahan. Ia merasa bahwa Adrian adalah tempat di mana ia bisa menjadi dirinya sendiri tanpa beban penglihatan atau ekspektasi.

* Wawasan Tak Terduga: Adrian terus memberikan wawasan yang aneh namun selalu tepat. Ketika Alice buntu dalam mencari informasi atau solusi, Adrian, dengan cara yang tak terdeteksi, akan menanamkan sebuah ide, sebuah petunjuk, yang tanpa disadari Alice justru membantunya menemukan jalan keluar. Misalnya, ketika Alice panik tentang bukti untuk Volturi, Adrian mungkin akan secara "tidak sengaja" menyebutkan sebuah rumor kuno tentang hibrida vampir-manusia yang pernah ia "baca" di suatu tempat, mendorong Alice untuk mencari Renesmee lainnya.

* Ilusi Kesempurnaan: Bagi Alice, Adrian adalah manusia yang sempurna: cerdas, tenang, bijaksana, dan entah bagaimana, mampu memberinya kedamaian. Ia tidak pernah meragukan kemanusiaannya. Kesenjangan dalam penglihatannya ia anggap sebagai 'titik buta' yang unik baginya, bukan sebagai indikasi kekuatan supernatural Adrian.

Pengawasan Volturi

Selama masa-masa kritis ini, ketika ancaman Volturi semakin nyata, Adrian tetap menjadi pengamat yang sangat jeli. Ia mengamati setiap gerakan Volturi dari kejauhan, setiap kekuatan vampir yang mereka miliki, dan setiap strategi yang mereka gunakan. Perasaannya terhadap Alice, anehnya, justru memberikan lapisan baru pada pengamatannya. Ia tidak merasakan empati, tetapi ia memahami betapa pentingnya Alice bagi keluarga Cullen, dan betapa berharganya makhluk ini baginya sendiri sebagai anomali yang memikat.

Ia melihat bagaimana Alice, dengan segala kekuatannya, tetaplah rapuh di hadapan ancaman Volturi yang masif. Dan dalam keheningan jiwanya, Sephiroth, melalui persona Adrian, mulai merumuskan sebuah rencana yang akan memastikan keselamatan Alice, tanpa mengungkapkan identitas aslinya. Ia akan membiarkan alur cerita berlanjut hingga titik puncaknya, mengamati setiap tindakan, menunggu celah yang sempurna.

Kedekatan mereka, sebuah ikatan antara entitas yang melampaui pemahaman dan visioner yang tak dapat melihatnya, adalah paradoks yang indah. Adrian adalah bayangan yang menghangatkan hati Alice, dan Alice adalah anomali yang memberikan warna pada kebosanan seorang dewa.

More Chapters