Cherreads

Chapter 5 - Bab 5: Pertanyaan dari Hati

Sudah seminggu sejak Tara mulai membantu OSIS. Dalam waktu yang singkat itu, hidupnya berubah lebih dari yang pernah ia bayangkan.

Dulu, dunia Tara hanya berputar di antara buku pelajaran, perpustakaan, dan ruang kelas. Tapi kini, ia mulai mengenal sisi lain dari sekolah—sisi yang penuh dengan dinamika, konflik tersembunyi, dan... seseorang yang diam-diam mulai mengisi pikirannya.

Rayhan.

Hari ini, OSIS mengadakan rapat evaluasi proyek donasi buku. Tara duduk di kursi paling ujung ruang rapat, mencatat beberapa hal sambil sesekali melirik ke arah Rayhan yang berdiri di depan, memimpin pembicaraan.

"Untuk pengiriman tahap kedua, kita perlu tim tambahan. Ada yang mau jadi koordinator logistik?"

Beberapa anggota OSIS saling pandang. Rayhan menatap Tara sekilas, lalu tersenyum.

"Tara, kamu bisa bantu, nggak?"

Tara tersentak.

"Aku? Tapi aku bukan pengurus OSIS…"

"Tapi kamu sudah kerja lebih rajin dari sebagian besar yang duduk di sini."jawab Rayhan ringan, membuat beberapa orang tertawa kecil.

Dengan pipi sedikit memerah, Tara mengangguk pelan.

"Oke... aku coba bantu."

Saat semua orang mulai membubarkan diri, Tara merapikan catatannya. Ia merasa seseorang berdiri di sampingnya. Rayhan.

"Makasih ya, kamu mau bantu. Aku tahu kamu bukan tipe yang suka ramai."

"Aku juga nggak nyangka bakal begini."

Rayhan menatapnya beberapa detik, lalu berkata,

"Tapi aku senang kamu di sini."

Jantung Tara berdetak lebih cepat. Ia menunduk, pura-pura mencari sesuatu di tasnya.

Di koridor, bisik-bisik masih terdengar.

"Mereka beneran deket, ya?""Rayhan biasanya nggak pernah ngajak cewek bukan pengurus.""Ceweknya diem-diem menusuk, sih."

Tara mendengarnya semua. Dan walau ia mencoba menahan diri untuk tak peduli, hatinya mulai penuh tanya.

Kenapa aku terus dipikirin orang? Apa salahku?

Malam harinya, Tara menatap bayangannya di cermin. Di sana ada gadis yang tidak lagi sekadar pengamat. Ia kini bagian dari cerita. Tapi cerita apa?

Apakah ini hanya kerja sama karena rahasia yang tak sengaja ia ketahui?

Atau... apakah Rayhan benar-benar melihatnya sebagai dirinya—bukan hanya sebagai "penjaga rahasia"?

Tara menyentuh dadanya.Kenapa hatiku terasa berbeda saat dia tersenyum? Kenapa aku merasa ingin melihatnya lagi... meski tak ada proyek apa pun?

Ia belum punya jawaban. Tapi ia tahu satu hal pasti.

Perasaannya... mulai berubah.

More Chapters