Cherreads

Chapter 71 - Kejahatan terungkap

Yang selalu dikhawatirkan Hans adalah identitas mereka yang terancam jika Marcus selamat dan buka suara. Ia berdecak kesal, Tyson itu layak untuk dihukum mati.

Bahkan jika Marcus selamat, Hans menolak menyelamatkan Tyson dan memilih angkat tangan atas masalah ini. Ia tidak sudi melindungi orang pengecut seperti itu.

Demikian, Hans menutup mulut dan mengabaikan semua teriakan minta tolong yang dilayangkan Tyson. Count Hubert itu sangat cocok untuk dijadikan kambing hitam rencana mereka.

Bahkan jika dia bersuara atas Tyson, jika kejahatan mereka terungkap, ia juga akan terkena imbasnya karena dianggap melindungi seorang pembunuh.

Tanpa basa basi, Marquess Lovell segera mengirim surat lagi kepada pemimpinnya yang berisi permohonan maaf dan permintaan pertemuan.

Setelah rumor tentang menghilangnya harta berharga Count Hubert di pagi harinya, siangnya terungkaplah fakta bahwa harta yang dikatakan warisan keluarga Hubert adalah racun Lican.

Fakta itu berawal dari seorang mantan pelayan yang buka suara atas pembunuhan menggunakan racun Lican kepada Duke dan Duchess Gregory. Dan dikatakan racun yang hilang itu adalah sisa racun dari rencana pembunuhan itu.

Evelyn lah yang telah mengungkapkan kejahatan itu kepada Raja. Ia pergi dari barak keesokan harinya dan langsung menemui Raja dengan membawa pelayan yang telah berhasil mereka temukan.

Pelayan itu ditemukan dan dibawa oleh Ethan untuk mengungkapkan insiden perencanaan pembunuhan kepada Duke dan Duchess Gregory.

Ia juga mengungkapkan penemuan tentang racun itu kepada Raja. Bahkan dari sekian banyaknya orang jahat di istana, Philip tetap merupakan pribadi yang jujur dan adil.

Mereka mempercayai seberapa ketat penjagaan kerajaan, bahkan seorang Ratu sekalipun tidak akan mudah untuk masuk ke ruang penyimpanan.

Skandal itu langsung menggegerkan semua orang. Pelayan itu bukanlah seseorang yang mencampurkan racun ke minuman Duke Gregory, melainkan saksi.

Ia rekan sesama pelayan yang melihat langsung rencana itu dilaksanakan. Sementara pelayan yang langsung terlibat telah dibunuh oleh Tyson.

Perjamuan itu memang dihadiri banyak bangsawan lain. Mantan pelayan itu berkata bahwa setelah berhasil meracuni mereka, Count Hubert menyewa pembunuh bayaran untuk mencegat Duke Gregory. Hal itu membuat pembunuhan itu terkesan hanya ketidaksengajaan dan kesialan.

Padahal dengan kemampuan hebat Duke Gregory, harusnya ia dapat memenangkan pertarungan bahkan jika itu puluhan musuh sekalipun.

Tapi dengan adanya racun Lican, vitalitas dan kekuatan Duke melemah menyebabkan ia tidak dapat melakukan perlawanan kuat hingga membuatnya terbunuh bersama istrinya.

Pelayan itu kabur dari kediaman Hubert usai melihat temannya dibunuh karena Count takut kejahatannya terungkap.

Ia pergi ke tempat yang tersembunyi dan hidup dalam rasa bersalah kepada pemimpin Gregory itu. Karena tidak tahan lagi menanggung rasa bersalah, ia langsung meminta maaf begitu bertemu dengan Evelyn dan bersedia mengungkapkan semua kebusukan Count kepada publik.

Rakyat dan bangsawan yang mendengar kebenaran itu ramai-ramai mendemo dan memprotes pembunuhan yang dialami oleh Duke dan Duchess Gregory. Mereka menuntut keadilan kerajaan dan hukuman kepada Count Hubert beserta keluarganya.

Orang-orang ramai bersimpati kepada Evelyn yang mendapati ketidakadilan hingga membuatnya kehilangan orang tuanya. Lebih dari itu, mereka memuji kecerdasan dan keberaniannya dalam mengungkapkan kebenaran.

Dalam sekejap, orang-orang Count Hubert yang fokus mencari Marcus menjadi takut dan memilih kabur dari tanggungjawab mereka karena takut terlibat hukuman.

Semua orang telah melupakan tentang Marcus dan sayembara itu. Mereka hanya fokus mengawal kasus pembunuhan terhadap Duke Gregory oleh sesama bangsawan lainnya.

Inilah yang di inginkan oleh Evelyn, ia ingin Marcus tetap aman dari pencarian dan dapat memulihkan diri dengan tenang.

Untuk sementara, mereka tidak akan mengungkapkan keberadaan Marcus kepada siapapun. Kesaksian dari pelayan dan racun itu sudah cukup untuk membawa Count Hubert ke pengadilan kerajaan.

Sore harinya juga, kediaman Hubert didatangi beberapa penjaga istana berbadan kekar dan pemimpin mereka yang disuruh menangkap Tyson Hubert berserta keluarganya. 

"Kami disini atas suruhan Yang Mulia Raja Philip Von De Coutland yang membenarkan penangkapan atas Tyson Hubert atas keterlibatannya dalam pembunuhan keluarga Gregory." Seorang pemimpin berkacamata membawa dekrit penangkapan yang dibawanya dari Kerajaan.

Pemimpin itu menoleh kebelakang kepada beberapa pengawal bermuka seram untuk segera membawa mereka.

"Lepaskan!! Kalian yang hanya seorang pengawal rendahan tidak berhak menyentuh tanganku. Aku ini putri bungsu keluarga Hubert. Cepat atau lambat, aku akan mengadukan ini pada Putri Mahkota, aku akan bebas dan menuntut kalian. Ayah! Cepat lakukan sesuatu, aku tidak mau masuk penjara."

Dyana meronta-ronta dari cengkeraman kuat pengawal kekar yang menyeretnya. Ia tidak ingin dipenjara, apa yang akan semua orang pikirkan ketika tahu Dyana Hubert, putri tersayang keluarga Hubert menjadi anggota keluarga kriminal.

"Aku bilang lepaskan!" Dyana berteriak dengan suara melengkingnya membuat beberapa pengawal mengernyit kesal dan dengan kasar menyeretnya masuk ke dalam kereta.

"Ini semua salah Evelyn, semua gara-gara gadis itu. Tangkap Evelyn, dia yang membeberkan semuanya, dia memfitnah keluarga kami. Gadis busuk itu benar-benar membenciku sejak pertama melihatku. Dia sengaja melakukan ini, aku akan memberi pelajaran padamu Evelyn! Tunggu saja, kau akan menderita!"

Dalam prosesnya, Dyana tidak henti-hentinya marah dan mengutuk Evelyn atas semua kemalangan yang terjadi.

Natasya yang juga dibawa oleh pengawal itu bungkam tanpa suara, ia tidak sanggup menangis atau menyalahkan siapapun lagi. Hanya ada kekosongan dan pucat wajahnya yang memberitahu semua orang bahwa ia juga terguncang.

Countess Hubert juga diam, ia hanya menangis sedih meratapi nasib keluarganya sambil mencengkeram erat sapu tangannya.

Ia sangat menyesal telah mendukung perbuatan jahat suaminya. Ia juga menyesal telah serakah akan kemewahan hingga menghalalkan segala cara bahkan jalan pintas untuk dapat memperolehnya.

Tyson Hubert terduduk lemas, ia hanya pasrah atas kelakuan kasar yang didapatkannya dari pengawal kerajaan. Kawan yang berjanji akan membantu dan melindunginya kini justru berbalik arah, tidak ingin terlibat apapun lagi dengannya. Meninggalkannya dalam kesedihan dan keputusasaan yang mendalam.

Mereka telah melupakan kesetiaan yang dilakukannya selama puluhan tahun demi keuntungan masing-masing. Sekarang, ia tidak punya apapun lagi untuk dibanggakan. Harga diri, gelar, harta bahkan keluarganya pun akan hilang darinya.

Tidak mungkin ada kesempatan baginya untuk kabur, selain pengawal kerajaan, pasti bawahan pangeran kedua juga akan turun tangan.

Kini ia hanya bisa menyesal ketika mengetahui bahwa keterlibatannya dengan Gregory dan Pangeran kedua hanya akan membawa kesengsaraan bagi keluarganya.

Di dalam penjara, Count Hubert diletakkan di ruang tahanan dengan tingkat kejahatan berat. Sementara istri dan kedua putrinya berada di ruang yang lebih baik.

Hal ini dipertimbangkan karena ketiganya tidak terlibat langsung dalam perencanaan pembunuhan.

Bangsal penjara yang lebih ringan itu pengap. Hanya ada keheningan yang menusuk dari ketiga penghuninya. Dari kemarin sampai sekarang, keduanya belum mengeluarkan sepatah katapun.

Lain halnya dengan Dyana, gadis manja itu mulai mengumpati Evelyn dan semua orang yang telah menangkapnya.

More Chapters