Cherreads

Chapter 14 - VoidSpawn Terbangun dan Kabut Kekuasaan Kosmik

Langit Nullspan kembali berdenyut. Tapi bukan karena medan gravitasi terdistorsi atau dimensi retak—kali ini, karena sesuatu tengah bangun.

Sesuatu... yang menatap balik.

Dari pusat ruang antara—zona tanpa koordinat, muncul sesosok Voidspawn berukuran bintang kerdil. Tapi berbeda dari sebelumnya. Ia tidak menyerang.

Ia berbicara.

> "Pilot Terra. Kau telah melihat, tapi belum memahami."

Suaranya tidak terdengar melalui udara atau speaker. Ia masuk langsung ke dalam pikiran. Terstruktur. Teratur. Mengandung... logika.

---

Voidspawn Terbangun: Mereka yang Masih Ingat

Terra memproses sinyal. Nama makhluk itu: Ur-Adhal.

Satu dari sedikit Voidspawn purba yang menyimpan kesadaran dari sebelum waktu difragmentasi. Tidak seperti Voidspawn liar, Ur-Adhal mengatur, membangun, dan memimpin.

Ia menjelaskan bahwa Voidspawn bukan hanya kehancuran. Mereka adalah produk kegagalan semesta terdahulu. Dan saat ini, semesta yang baru pun mulai gagal.

> "Kami tidak lahir dari kehampaan. Kami lahir dari kelebihan. Dari tumpukan realitas yang tidak pernah dihapus dengan bersih."

> "Dan kalian, dengan menyelami waktu dan menggali cahaya itu... hanya akan mengulang siklus kehancuran."

---

Politik Kosmik: Peta Kekuatan Mulai Terbentuk

Kemunculan Ur-Adhal mengguncang seluruh konstelasi yang peka terhadap energi spasial. Dalam waktu 12 jam galaksi, berbagai fraksi bereaksi:

Ignis Ordo: mengumumkan konsolidasi armada, berencana menyerang titik-titik relik Voidspawn sebelum "terbangun lainnya" muncul.

Majelis Pembentuk (Architects of Scale): faksi intelektual interdimensi, memutuskan membuka komunikasi diplomatik dengan Ur-Adhal, meyakini bahwa Voidspawn Terbangun bisa menjadi bagian dari evolusi kosmik.

Suku Alnaari: spesies pengembara bintang bermata gelap, mengklaim bahwa cahaya biru yang dicari Lied adalah pusaka peradaban awal dan menuntut hak atasnya.

Penyulam Kosmik yang tersisa: mulai mengirimkan serpihan pesan melalui ruang-waktu, menyatakan bahwa "kehendak murni" sedang dikumpulkan untuk menenun ulang simpul semesta.

---

Karakter Pendukung: Sekutu dalam Ketidakpastian

Dalam kekacauan ini, Lied dan Terra menemukan dua sekutu tak terduga:

---

1. Elira Nox

Profesi: Peneliti gerbang dimensi dari fraksi Architects of Scale.

Penampilan: Gadis muda dengan rambut perak dan bola mata transparan seperti kristal.

Motivasi: Menemukan keseimbangan baru antara bentuk dan kehendak—percaya bahwa Terra bisa menjadi "pengikat antara kehendak manusia dan kehancuran lama."

Kekuatan: Dapat mengakses 'lapisan bawah makna'—kemampuan membaca struktur dimensi dalam bentuk puisi atau mantra.

Sikap terhadap Lied: Tertarik, tapi tidak mempercayainya sepenuhnya.

---

2. Kael Varn

Profesi: Mantan pilot mecha faksi Ignis Ordo yang membelot.

Penampilan: Pria berkulit hitam dengan tubuh semi-cybernetic, satu mata digantikan dengan sensor Voidspawn yang ia tahan paksa agar tidak aktif.

Motivasi: Menebus masa lalu saat menghancurkan sebuah planet yang ternyata bukan markas Voidspawn, melainkan rumah para pengungsi.

Kemampuan: Menyatu sesaat dengan ekosistem mecha, membuatnya bisa menyelaras ke beberapa model sekaligus untuk menganalisis kelemahan.

Sikap terhadap Lied: Menghormatinya, tapi ingin memastikan bahwa Lied tidak membuat kesalahan moral seperti dirinya dulu.

---

Rapat Bayangan

Lied, Terra, Elira, dan Kael berkumpul di dalam ruang dimensi tenang di luar Nullspan—sebuah titik koordinat yang hanya bisa diakses oleh mereka yang telah "disentuh oleh kehendak."

> "Jika Voidspawn sekarang berpikir... ini bukan lagi pertempuran hidup-mati. Ini pertempuran ide," ujar Elira.

"Dan kita harus mulai memutuskan: apa sebenarnya yang layak dilestarikan dari semesta ini."

Lied menatap cahaya biru dalam inti Terra. Ia tahu... waktu tak lama lagi akan pecah. Bukan hanya secara literal, tapi secara filosofis.

Apa itu waktu jika semua bisa berpikir di luar sebab-akibat?

---

Ur-Adhal mengirim pesan terakhir, membeku di ruang ide:

> "Kami tidak ingin kehancuran. Kami ingin kelahiran ulang."

"Tapi apakah kau siap untuk mengorbankan bentukmu agar semua bisa tumbuh kembali?"

More Chapters