Cherreads

Chapter 58 - Bab 58: Luka di Atas Takdir dan Keputusan Sang Penguasa

Lembah Kerajaan Crimson kini sunyi, hanya angin dingin yang berembus di antara puing-puing. Sephiroth berdiri tegak, Masamune terhunus di tangannya. Di matanya yang biasanya dingin, kini terpancar amarah yang membakar. Bukan karena Raizel berhasil melarikan diri, tetapi karena dominasi sempurna Lifestream-nya telah tercoreng. Sisa-sisa Makhluk Purba telah melakukan pengorbanan terakhir, merobek sebuah fragmen dari kendalinya, menciptakan luka nyata pada esensi kekuasaannya.

Sebuah kemarahan yang melampaui batas apa pun yang pernah ia rasakan menguasai Sephiroth. Ini adalah penghinaan terbesar. Ia adalah arsitek takdir, dan sebuah anomali telah merobek benang yang ia tenun. Ia bisa merasakan fragmen Lifestream yang terlepas itu, melayang jauh di angkasa, membawa serta Raizel dan Frankenstein.

Pilihan Sulit The One

Untuk sesaat, Sephiroth berada di persimpangan jalan yang telah ia hindari selama ribuan tahun.

Pilihan pertama adalah mengejar Raizel. Ia bisa mengerahkan seluruh kekuatannya untuk melacak jejak fragmen Lifestream yang terlepas itu, menembus ruang-waktu untuk mengejar Noblesse Agung dan mengakhiri ancaman ini selamanya. Namun, tindakan ini akan meninggalkan dunia yang ia kuasai tanpa pengawasan. Lifestream, yang kini goyah, bisa saja bergejolak, memicu kekacauan yang tak terkendali.

Pilihan kedua adalah memulihkan dominionnya. Ia bisa memfokuskan semua energinya untuk menstabilkan Lifestream, menutup luka pada kendalinya, dan memadamkan sisa-sisa energi Makhluk Purba yang masih bersemayam di dalamnya. Ini akan memastikan bahwa kekuasaannya tetap utuh, namun Raizel akan bebas, sebuah variabel yang tidak terduga.

Luka yang Mengubah Dunia

Sephiroth, sang ahli strategi, memilih yang kedua. Membiarkan kekuasaannya goyah adalah risiko yang tidak dapat ia terima. Ia melangkah maju, tangannya terangkat, dan energi Lifestream yang bergolak di lembah itu perlahan-lahan mulai tenang, tunduk pada kehendaknya. Namun, ia tidak bisa sepenuhnya menutup luka itu. Fragmen Lifestream yang hilang adalah lubang nyata dalam kendalinya, sebuah celah yang kini memengaruhi dunia.

Dampaknya segera terasa. Di seluruh penjuru dunia, Kedamaian Sang Pembantai mulai retak. Lifestream, yang sebelumnya mengalir dalam pola yang teratur dan mati, kini mulai berdenyut dengan kehidupan yang lebih liar. Ras-ras purba yang tersisa, yang telah lama hidup dalam ketakutan yang mencekik, mulai merasakan sesuatu yang berbeda—sebuah harapan.

The Veil, organisasi rahasia Sephiroth, merasakan pergeseran ini dengan jelas. Laporan-laporan mulai mengalir ke Kerajaan Crimson tentang gangguan di seluruh dunia. Konflik-konflik kecil yang telah lama ditekan mulai muncul kembali. Eksperimen-eksperimen Union yang tersembunyi tiba-tiba menjadi aktif, dan faksi-faksi kecil vampir dan Lycan mulai memperlihatkan ambisi mereka yang terpendam. Dunia, yang selama ribuan tahun bagai boneka yang dikendalikan, kini mulai bergerak sendiri.

Pengamat dan Awal Sebuah Era Baru

Di Forks, Alice Cullen terhuyung dari visinya, hatinya dipenuhi perasaan campur aduk. Ia telah melihat Sephiroth terluka, melihat Raizel melarikan diri. Dan yang lebih aneh, ia kini merasakan Lifestream di sekelilingnya, di Forks, mulai berdenyut dengan energi yang lebih liar, lebih hidup. Ia merasakan bahwa "kedamaian" yang ia ketahui telah berakhir.

Sephiroth, dengan luka pada dominionnya, tidak lagi sepenuhnya tenang. Ia kembali ke persona Pangeran Kelabu, namun dengan aura yang lebih suram dan dingin. Ia mengamati dunia yang kini tidak lagi sepenuhnya berada di bawah kendalinya. Ada kelemahan, ada cacat dalam mahakaryanya.

Namun, di balik semua ini, ada sebuah percikan yang tidak dapat ia sangkal. Ia telah bertemu dengan musuh yang sepadan, sebuah tantangan yang sesungguhnya. Raizel telah menunjukkan kepadanya bahwa bahkan sebuah dominion mutlak pun bisa ditembus. Dan di mata Alice, seorang manusia, ia telah melihat harapan, sebuah konsekuensi tak terduga dari pertempuran itu.

Dunia telah berubah. The One Sang Pembantai tidak lagi tak terkalahkan, dan Kedamaian Sang Pembantai telah berakhir. Era baru, yang penuh dengan ketidakpastian dan konflik yang kembali, telah dimulai. Sephiroth, sang arsitek takdir, kini harus beradaptasi dengan dunia yang telah ia rusak, sebuah dunia yang tidak lagi sepenuhnya miliknya.

More Chapters