Berabad-abad telah berlalu sejak Sephiroth pertama kali menginjakkan kaki di dunia purba ini. Ia telah menjadi entitas mitos, namanya diucapkan dengan bisikan ketakutan dan penghormatan. "The One Sang Pembantai" adalah bayangan yang menakutkan, keberadaan yang mendorong puluhan ras menuju titik puncak konflik. Dan kini, titik itu telah tiba.
Perang itu dimulai bukan karena provokasi langsung dari Sephiroth, melainkan sebagai akibat tak terhindarkan dari ketakutan dan ketidakpastian yang ia taburkan. Tekanan yang ia berikan pada setiap ras, mengikis batas-batas lama dan memicu ambisi tersembunyi, akhirnya meledak dalam sebuah konflik skala besar yang belum pernah terlihat sebelumnya.
Ini adalah Perang Ras-Ras Awal, sebuah gejolak kekacauan yang akan mengubah peta kekuasaan dunia.
Pemicu Pertama: Kelangkaan Sumber Daya
Awalnya, konflik berskala kecil muncul karena kelangkaan sumber daya. Populasi Lycan, yang terus tumbuh dan berpindah karena ancaman Sephiroth, mulai menekan wilayah berburu tradisional klan-klan vampir yang lebih kecil. Konflik memperebutkan wilayah berburu dan sumber air bersih pecah di Rawa Senja, wilayah lembap yang kaya akan mangsa. Klan Lycan Cakar Besi yang brutal berhadapan dengan klan vampir Darah Bayangan yang defensif. Pertempuran mereka, yang awalnya hanya bentrokan kecil, dengan cepat membesar menjadi genosida karena kedua belah pihak menolak mundur.
Eskalasi: Vampir Vs. Vampir
Peristiwa di Rawa Senja menarik perhatian klan-klan vampir yang lebih besar. Mereka melihatnya bukan hanya sebagai pertarungan wilayah, tetapi sebagai kesempatan untuk memperluas pengaruh. Klan Volkov, yang baru pulih dari pembantaian Sephiroth dan haus akan kekuatan baru, menyerbu wilayah Klan Sanguine yang masih rapuh. Mereka mencari darah murni dan artefak kuno yang disimpan Klan Sanguine.
Peperangan ini, yang dimulai di Hutan Kabut Abadi, dengan cepat menyebar. Klan-klan vampir lain yang takut akan dominasi Volkov atau ingin mengambil keuntungan dari kekacauan, ikut serta. Ini adalah perang saudara yang brutal, dengan ribuan vampir saling membunuh, melupakan ancaman yang lebih besar. Energi gelap dan sihir darah memenuhi udara, menciptakan lanskap kehancuran di mana-mana.
Kebangkitan Ras Minor
Dampak perang ini tidak hanya terbatas pada vampir dan Lycan. Ras-ras minor yang tersembunyi, seperti Silvanus (makhluk mirip roh penjaga hutan) dan Pygmy Golems (entitas mirip batu yang hidup di bawah tanah), ikut terseret. Hutan mereka rusak akibat pertempuran vampir, dan gua-gua mereka terancam oleh migrasi Lycan.
Karena terdesak, ras-ras minor ini, yang biasanya netral, mulai menunjukkan kekuasaan mereka. Para Silvanus, dengan kemarahan yang membara, menggunakan kekuatan alam untuk menjebak dan menghancurkan vampir yang melanggar wilayah suci mereka. Pygmy Golems, yang memiliki kekuatan geokinesis primitif, menyebabkan tanah longsor dan gempa bumi kecil yang mengubur seluruh detasemen Lycan. Ini adalah pertempuran yang sporadis, namun menunjukkan bahwa dunia purba ini memiliki lebih banyak penghuni daripada yang diketahui ras-ras dominan.
Keheningan Sang Pembantai
Sepanjang semua kekacauan ini, Sephiroth tidak ikut campur. Ia mengamati dari kejauhan, dari puncaknya yang tinggi atau dari dalam bayangan hutan. Ia melihat ribuan makhluk mati, merasakan gelombang emosi—ketakutan, kebencian, keputusasaan—yang membanjiri Lifestream dunia ini. Aura hitamnya tetap dingin, tak tergoyahkan.
Baginya, ini adalah proses pemurnian. Ia telah menabur benih ketakutan, dan kini ia memanen buahnya dalam bentuk kekacauan. Ia membiarkan ras-ras itu saling menghancurkan, melemahkan diri mereka sendiri, dan menghilangkan yang lemah. Ia adalah wasit tak terlihat, yang mengizinkan badai mengamuk sebelum ia sendiri melangkah masuk.
Nama "The One Sang Pembantai" tidak diucapkan di medan perang yang membara, namun bayangannya terasa di setiap desah angin, di setiap tetes darah yang tumpah. Para pejuang, vampir atau Lycan, terkadang akan merasakan sensasi dingin di punggung mereka, seolah mata perak menatap mereka dari kegelapan. Itu adalah pengingat bahwa di atas semua pertempuran ini, ada kekuatan yang jauh lebih besar, menunggu waktunya.
Perang ini akan berlangsung selama berabad-abad, sebuah era kekacauan yang akan membentuk ulang dunia. Dan ketika debu mereda, Sephiroth akan muncul kembali, untuk mengklaim apa yang tersisa.