Cherreads

Chapter 14 - Bab 14: Ancaman dari Bintang

Dunia tiba-tiba terdiam. Bukan karena kedamaian, melainkan karena ketakutan yang mencekam. Sebuah bayangan raksasa mulai menutupi langit, bukan awan, melainkan sebuah armada kapal perang alien yang mengerikan, muncul dari boom tube yang merobek dimensi di atas Metropolis. Pemimpin mereka adalah Steppenwolf, seorang jenderal dari Apokolips, yang datang untuk mencari Mother Box terakhir yang tersembunyi di Bumi, sebuah artefak kuno dengan kekuatan kosmik yang mampu mengubah planet menjadi neraka seperti Apokolips.

Serangan itu brutal dan tanpa ampun. Pasukan Parademon, makhluk-makhluk bersayap yang mengerikan, mulai menyerbu kota, menghancurkan segalanya di jalur mereka. Militer Bumi kewalahan. Superman, yang selalu menjadi garis pertahanan pertama, berjuang sendirian melawan gelombang musuh yang tak ada habisnya, bahkan kekuatannya yang tak terbatas mulai terasa terbebani oleh jumlah dan kekejaman musuh.

Di Gotham, Batman menyaksikan kehancuran itu dari Batcave. Ia tahu ini bukan ancaman biasa yang bisa dihentikan dengan taktik gerilya. Ini adalah perang. Ia mengaktifkan protokol darurat yang telah ia siapkan, sebuah sinyal terenkripsi yang dirancang untuk menjangkau individu-individu berkekuatan super yang telah ia lacak.

Di Themyscira, Wonder Woman merasakan getaran energi Mother Box yang membangkitkan kengerian kuno. Ia tahu tugasnya telah tiba. Dengan armor dan laso kebenarannya, ia melesat menuju Metropolis.

Di Central City, The Flash melihat berita tentang invasi itu di televisi. Tanpa ragu, ia mengenakan kostumnya dan berlari, melampaui kecepatan suara, menuju pusat krisis.

Di dasar laut, Aquaman merasakan gangguan pada arus laut dan mendengar jeritan dari permukaan. Ia tahu bahwa ancaman ini akan mempengaruhi kerajaannya juga. Dengan berat hati, ia meninggalkan Atlantis dan berenang dengan kecepatan luar biasa menuju Metropolis.

Sementara itu, Cyborg, yang masih bergulat dengan identitas barunya, secara tidak sengaja mengaktifkan Mother Box yang tersembunyi di dalam tubuhnya sendiri saat ia mencoba meretas jaringan alien. Kekuatan Mother Box itu memberinya pemahaman yang lebih dalam tentang invasi dan lokasi Mother Box lainnya. Ia melihat visi kehancuran total jika mereka gagal.

Di Aethel Tech, Daniel Vance dan Elara menyaksikan invasi itu dengan ngeri. Elara, dengan kejeniusannya, mulai menganalisis pola serangan Parademon dan mencoba menemukan kelemahan dalam teknologi Steppenwolf.

"Ayah, mereka menggunakan semacam energi spasial untuk membuka portal. Ini bukan teknologi yang pernah kita lihat," kata Elara, jarinya menari di atas keyboard. "Sistem pertahanan kita... mereka tidak dirancang untuk skala ini."

Daniel mengangguk, rahangnya mengeras. "Aku tahu, Elara. Ini adalah hari yang selalu aku takutkan." Ia mengaktifkan sistem komunikasi cadangan yang sangat terenkripsi, yang ia desain khusus untuk situasi ekstrem. "Sudah waktunya."

Di tengah kekacauan, Superman, yang nyaris kewalahan, tiba-tiba melihat sekilas kilatan merah dan biru—The Flash yang mengevakuasi warga sipil dengan kecepatan luar biasa. Kemudian, ia melihat siluet hitam yang melompat di antara gedung-gedung—Batman, yang menembakkan proyektil ke Parademon. Wonder Woman mendarat dengan keras, memblokir serangan Steppenwolf dengan perisainya. Aquaman muncul dari air, melesat ke daratan, trisulanya menebas musuh. Dan Cyborg, dengan tubuhnya yang memancarkan energi biru, mulai menembakkan ledakan sonik ke arah kapal alien.

Mereka semua berjuang secara terpisah, namun dengan tujuan yang sama. Steppenwolf, yang melihat perlawanan ini, tertawa sinis. "Kalian hanyalah serangga yang merangkak di planet ini. Apokolips akan datang!"

Superman, yang terinspirasi oleh kehadiran mereka, menyadari sesuatu. Ia tidak bisa melakukannya sendiri. Tidak ada dari mereka yang bisa.

"Kita harus bekerja sama!" teriak Superman, suaranya menggelegar di atas medan perang. "Mereka terlalu banyak. Kita harus bersatu!"

Batman, meskipun enggan, mengangguk. "Aku punya rencana."

Dan di tengah kehancuran, di bawah bayangan armada alien, enam pahlawan yang berbeda—Superman, Batman, Wonder Woman, The Flash, Aquaman, dan Cyborg—akhirnya berdiri berdampingan, siap untuk bertarung sebagai satu kesatuan. Benih Liga Keadilan telah tumbuh menjadi pohon yang kokoh, siap menghadapi badai.

More Chapters