Aula istana.
Meja bundar memanjang yang dihiasi berbagai benda mewah berjejer rapi. Vas bunga berlapis permata terletak ditepi meja tersebut.
Semua orang segera duduk ditempat kursi mereka masing masing. Terutama Storm, dia duduk tenang disatu buah kursi yang sangat nyaman diduduki.
"Ternyata seperti kemegahan istana kerajaan? Ini sangat menakjubkan!"...
Storm menatap sekeliling begitu kagum baik hiasan maupun ukiran kemegahan istana kerajaan Wisteria ini.
"Hai pangeran Noen!"
Dari seberang meja tampak Anna melambai kearahnya penuh semangat.
Anna terpaksa harus duduk dikursinya sebagai calon penerus takhta kerajaan. Padahal Anna ingin sekali duduk disampingnya tetapi Anna memilih tidak membuat masalah.
"Hiraukan saja!"
Storm sama sekali tidak menggubrisnya dan memilih menikmati hidangan yang disajikan para pelayan.
Diseberang lainnya para Nobles duduk dikursi mereka, mereka semua hanya memandang Noen dengan tatapan serius.
"Darimana putri Anna memungut pemuda sialan Noem itu?"
Hermoiloen memandang tak percaya jika Noen dapat diterima di istana bahkan menjadi tamu spesial.
"Entahlah, tetapi Noen tidak terlihat seperti orang jahat?"
Zeraph tidak mempermasalahkannya.
Terpenting baginya jika Noen tidak memihak para pemberontak Farlynator. Saat ini situasi pihak kerajaan berada diambang bayang bayang mereka.
Tidak ada salahnya jika ada tambahan amunisi dari orang asing apalagi seorang pemuda tampak mencurigakan tersebut.
"Umm...
"Tuan Noen, maaf jika lancang kepada anda! Darimana anda berasal dan apa tujuan anda sudi tinggal sementara dikerajaan ini?"...
Noele menundukkam kepalanya dengan malu lalu bertanya hati hati.
Sebelumnya memang Noele tidak akan pernah luluh oleh pria manapun. Namun entah mengapa melihat Noen yang jauh lebih dingin darinya.
Noele merasa hatinya berdegup kencang serta kagum jika ada lelaki lain yang melebihi batas kedinginannya.
"Itu benar nak Noen,
"Jika berkenan ceritakan tujuan serta maksud anda menemuiku juga yang lainnya...
Raja Graham yang duduk paling ujung. Sambil mengelus jenggotnya dia membenarkan perkataan Noele.
"Huft!
Storm menghela nafas kasar lalu membuangnya.
"Jadi tujuanku kemari dan menemui kalian adalah...
A long time later.
"Kalian memang pantas meragukanku tetapi ingatlah penawaranku hanya cukup satu kali...
"Lalu jika tidak, aku lebih memilih tidak ikut campur masalah kalian terutama kerajaan Wisteria!"
Storm berbicara serius dan menyampaikan dokumentasi baik kebijakan juga penawarannya.
Suasana mendadak hening!
Semua orang saling menatap satu sama lain dengan ragu. Setelah cukup lama, akhirnya Raja Graham buka suara.
"Tentu, kami akan menerima penawaran bantuan anda, Noen!"
"Kami tidak mempermasalahkan jika anda berkontribusi atau tidaknya yang lebih terpenting kami telah siap berperang menghadapi pemberontak sialan itu!"...
Raja Graham dengan senang hati menerima penawaran konsekuensi dari Noen.
Mengingat dia bukanlah orang sembarangan maka Raja Grajam tidak akan melewatkan kesempatan ini begitu saja.
Meski awalnya semua Nobles tidak sepakat, namun pada akhirnya mereka menyerahkan semuanya kepada Raja mereka yakni King Graham.