Seketika langit mendadak gelap di iringi oleh suara guntur saling bersahutan satu sama lain.
"Absolute Reality!"
Storm tanpa ragu mengacungkan tangan kanannya kedepan lalu di ikuti oleh hembusan getaran kuat.
Lalu.
"Krak!
Sedikit demi sedikit pemandangan dari berbagai arah retak seolah dikoyak oleh entitas asing.
Itu bukanlah Power Potential utama milik Storm. Tetapi hanya ilusi belaka agar menghancurkan mental lawan.
Storm sebenarnya memilki seribu teknik kuat lainnya. Hanya saja dia tidak selalu mengeluarkan semuanya. Storm akan menunjukkannya jika dia harus membunuh Lozarthat God.
"Kehancuran bermula dari dalam realita dan membengkokkan dimensi 4 lapis alam...
"Sekarang saatnya menunjukkan jika perbedaan kita terlalu signifikan bukan?"
"Whussh!
"BRUK"
Seketika Noele jatuh kelantai dengan mata melotot serta jiwanya hampir terlepas dari tubuhnya.
Baru pertama kali ini dia melihat kekuatan semengerikan itu. Pada dasarnya manusia biasa hanya bisa menggunakan sihir terkuatnya.
Namun tidak bagi pemuda asing bernama Noen Rayzen tersebut.
Dia mampu membuka celah antar dimensi dan itu artinya tingkatan tier levelnya jauh melampau konsep ruang maupun keabadiannya sendiri.
"Ti... tidak mungkin?"
Wajah dingin sebelumnya kini tergantikan rasa takut yang teramat.
Namun sebelum semua itu mendapat jawabannya tiba tiba saja kepala terasa sedikit pusing.
"Whussh!
Storm dengan santai mengibas tangan kirinya kesamping. Lalu tidak lama muncul kekuatan misterius yang menerpa semua orang.
Seketika itu juga mereka lupa kejadian beberapa menit sebelumnya, sebelum Storm menampilkan Absolute Reality.
"Mengapa aku seperti berlutut? Apa yang sebenarnya yang terjadi?"...
Noele kembali berdiri sambil sedikit terhuyung.
Dia lupa sebelumnya sebab terasa sulit mengingatnya seolah ingatannya sendiri menolak kemauannya. Noele berusaha tetap tenang dan membaca situasi saat ini.
"Dilihat dari penampilan serta sikapnya saja tidak salah lagi jika Noen bukanlah seorang pangeran?"
Raja Graham bermonolog dan menyimpulkan satu hal jika Noen tidaklah benar pangeran.
Terbukti sikapnya yang terbilang aneh juga mencurigakan. Biasanya seorang pangeran sangat ramah bahkan dengan senang hati mengenalkan dirinya.
Tidak seperti Noen, dia justru berbanding terbalik dengan semua itu.
"Noen Rayzen, selamat datang dikerajaan Wisteria...
"Senang bisa memiliki tamu sebaik anda!"
Raja Graham batuk sejenak lalu berkata dengan nada ramah menyambut hangat tamunya.
"Tidak perlu, tujuanku kemari hanya menyampaikan jika aku bersedia memihak kerajaan menghadapi para pemberontak Farlynator!"...
Storm mengangguk dan menyampaikan maksud tujuannya datang kemari.
"Terima kasih atas pilihan anda Noen, kami akan dengans senang hati menyambut dan membantu memulihkan masalah kerajaan...
Raja Graham segera menghela nafas lega.
Dia begitu yakin jika pemuda bernama Noen itu bukanlah pemuda sembarangan. Oleh karena itu Raja Graham akan dengan senang hati menerima keberadaannya di istana ini.
"Huh!
"Ya, kurasa aku perlu menghadapi para sialan itu?"...
Storm berjalan memasuki istana mengikuti rombongan Raja Graham menuju aula utama istana.
Dia sedikit risih setelah memasuki istana terutama Drake, dia menatap tajam kearahnya menandakan jika mereka musuh abadi.
Sementara Anna, dia berusaha menempel kepadanya. Namun Storm memanfaatkan alasan lain jika dia telah memiliki seorang kekasih.
Storm sedikit pusing karena baru memasuki istana saja sudah disambut oleh banyak sikap aneh dari orang kerajaan itu sendiri.