Suasana menjadi ramai setelah berbagai kalangan keluarga kerajaan berkumpul di istana.
"Tidak masalah jika kamu menolak sebanyak seribu kalipun sebab aku akan terus membuktikan jika aku pantas bersamamu, Putri Anna Lestarius!"...
Drake tidak bisa berbuat apa apa lagi setelah mendengar penolakan dari putri Anna untuk kesekian kalinya.
Tidak lama muncul satu rombongan tidak asing bagi mereka semua.
"Itu baginda Raja Graham? Bukankah itu bagian dari kelima Nobles lainnya?"...
"Astaga ini terasa seperti mimpi? Mereka benar benar datang?"
"Ayo semuanya kalian segera memberi hormat kepada baginda Raja!"...
Sontak semua orang segera menunduk hormat termasuk semua prajurit, para pelayan, Anna, Drake, dan banyak bangsawan lainnya.
Hanya satu orang saja yang tetap berdiri dan tidak mau melakukan hal sebodoh itu. Tak lain Storm, dia cuek sambil berdiri santainya.
"Hei kau cepat beri hormat kepada baginda Raja!"
Seseorang prajurit menegurnya karena lancang tidak berani menghormati Raja mereka.
"Hmm...
Storm hanya berdehem saja sambil memasang wajah tanpa ekspresinya.
"Hahaha"
"Tidak apa prajurit, dia adalah tamu spesialku!"
Raja Graham tertawa keras melihat pemuda asing itu sama sekali tidak menunjukkan rasa hormatnya.
Tetapi Raja Graham sama sekali tidak mempermasalahkannya. Bagaimana juga setiap orang tidak selalu tunduk padanya, mungkin saja pemuda itu mempunyai gelar lebih tinggi darinya hingga bersikap lancang seperti itu.
Keempat Nobles lainnya yaitu: Noele, Zeraph, Hermoiloen, serta Liosre berdiri disamping Raja Graham sambil menatap sosok pemuda asing itu.
"Whussh!
Karena tidak suka melihat seorang rendahan bersikap kurang ajar kepada Raja.
Noele mengaktifkan sihir Powder Expanse miliknya. Dimana setiap seseorang yang terkena serangan darinya maka akan musnah menjadi abu yang beterbangan.
"Lancang sekali kamu orang asing tidak mau tunduk kepada kami semua terutama kepada baginda Raja Graham!"...
Noele Rayrate berucap dingin bagai es yang dilapisi 10 lapis saking dinginnya.
Meski memikiki wajah yang sangat cantik dengan rambut silver bercampur kebiruaan. Noela tak segan menghajar para lelaki yang nekat menggodanya.
"Nona Noele, hentikan! Jangan sakiti pangeran Noen!"
Anna jelas khawatir jika pangeran Noen yang dia kagumi harus berakhir ditangan Noele.
Ayahandanya Raja Graham dengan cegatan menahan langlah putri semata wayangnya mendekat kearah pemuda asing yang malang itu.
"Tetap disini putriku...
"Kita akan melihat apa dia memang benar benar seorang pangeran seperti yang sering diceritakan?"...
Raja Graham mengelus jenggot tipisnya menatap kedepan begitu penasarannya.
Putrinya Anna bahkan sering menceritakan dan memujinya begitu mengagumi sosok pangeran dari negeri antah barantah itu.
Tak lain pangeran Noen Rayzen, dari nama belakangnya saja Raja Graham menyimpulkan jika Rayzen pastinya salah satu kelurga bangsawan ataupun keluarga kerajaan begitu disegani.