Cherreads

Chapter 11 - Bab 11: Konspirasi di Perbatasan

Udara di perbatasan wilayah utara klan Uchiha terasa lebih berat dari biasanya. Kabut pagi masih menggantung tebal, menciptakan suasana sunyi yang mencurigakan—sebuah keheningan yang, bagi shinobi berpengalaman, adalah pertanda bahaya. Burung-burung pun enggan berkicau, dan hanya suara dedaunan yang sesekali bergetar akibat angin lembut menjadi satu-satunya irama alam.

Di bawah sinar matahari pucat, beberapa shinobi penjaga sedang memeriksa perimeter. Salah satu dari mereka, seorang chūnin muda dengan Sharingan satu tomoe, berjongkok di dekat pilar batu kuno yang ditanam di tanah sebagai titik pusat segel wilayah. Tatapannya terpaku pada retakan samar yang menyebar seperti urat pada permukaan batu itu. Ada aura asing, samar tapi menusuk, yang mengganggu aliran chakra alami di sekitarnya.

"Kapten," katanya sambil berdiri dan memberi isyarat. "Segel ini... retak. Tapi bukan karena usia. Ini rusak dari luar. Dengan teknik fuinjutsu yang sangat halus."

Tak lama kemudian, langkah kaki berat mendekat. Uchiha Daien, kapten regu pengawas perbatasan, muncul dari balik kabut. Ia pria paruh baya, wajah keras penuh bekas luka lama, dengan Sharingan tiga tomoe yang menyala sejak awal tugasnya—ia dikenal sebagai salah satu pengguna genjutsu terbaik di wilayah utara klan Uchiha, seorang yang tidak pernah gagal mengorek kebenaran.

Daien menatap segel itu dengan diam, tangannya yang kasar menyentuh permukaan batu yang masih hangat oleh sisa chakra asing. Ia memejamkan mata, merasakan getaran halus di udara, dan dalam sekejap, ia tahu ini bukan ulah alam atau binatang buas.

"Sabotase," katanya lirih. "Jejak chakra samar. Dua belas sumber chakra berbeda. Disamarkan rapi, menggunakan metode infiltrasi tingkat tinggi yang meniru aliran udara alami."

Dengan dua jari ia memberi isyarat tak bersuara—sebuah jutsu komunikasi internal Uchiha. Lima anak buahnya segera bergerak, menyebar seperti bayangan, mengikuti alur chakra sisa yang masih tersisa di tanah. Perburuan dimulai dalam senyap.

Dua jam kemudian, hasilnya mencengangkan. Dari dua belas penyusup, sepuluh ditemukan tewas dalam kondisi aneh—bukan karena pertempuran fisik, tapi akibat genjutsu berlapis yang memicu kehancuran mental mendadak, dilepaskan saat mereka menyadari kehadiran Uchiha. Hanya dua orang yang berhasil ditangkap hidup-hidup. Mereka dibekukan dengan genjutsu berat dan dibawa ke kamp pengawas untuk diinterogasi langsung oleh sang kapten.

Kedua tawanan itu masih remaja, wajah mereka pucat dan penuh ketakutan. Diikat dan dipaksa berlutut di tengah lingkaran penjaga Uchiha, mata mereka dipaksa terbuka oleh pengaruh genjutsu Daien.

"Namamu. Tujuanmu. Siapa yang menyuruhmu," ucap Daien dengan suara dingin yang menembus tulang. Ia tidak berteriak, tapi otoritasnya mutlak.

Kedua pasang mata merah Sharingan Daien menatap dalam-dalam ke lubuk pikiran mereka. Lapisan demi lapisan pertahanan mental, yang bahkan tidak mereka sadari ada, dihancurkan. Dalam beberapa detik, informasi mengalir deras seperti air dari bendungan yang jebol.

Kedua remaja itu bukan siapa-siapa. Mereka bukan ninja elit, hanya pion level rendah. Mereka dikirim oleh seorang chūnin dari Klan Shimura. Tugas mereka adalah menyamar sebagai sipil, berpura-pura tersesat, lalu mencari celah di segel wilayah Uchiha dan merusaknya pelan-pelan tanpa menarik perhatian.

Namun yang membuat darah Daien dingin adalah apa yang ia lihat lebih dalam. Memori tersembunyi. Rapat rahasia yang diadakan di bawah tanah. Peta wilayah Uchiha di tangan orang-orang yang seharusnya netral. Dan di balik semua itu—nama-nama klan yang tidak asing:

"Utatane... Mitokado..."

Kedua klan itu, selama ini dikenal sebagai klan kecil yang cenderung netral dan pendukung Senju, rupanya telah menyusun aliansi diam-diam dengan Klan Shimura. Lebih mengejutkan lagi, mereka mendukung Klan Kaguya—bukan hanya dalam bentuk moral, tapi logistik, informasi, bahkan teknik sabotase fuinjutsu.

"Apa tujuan mereka?" tanya Daien pelan, suaranya kini seberat baja.

Dan jawabannya menghantam keras seperti palu:

"Mereka ingin menjadi klan bawahan Senju... setara dengan Klan Sarutobi."

Ketiganya berharap bahwa dengan menghancurkan fondasi politik dan pertahanan klan Uchiha—yaitu segel perbatasan dan jalur dagang—mereka bisa menjilat klan Senju dan mendapat tempat lebih tinggi dalam tatanan kekuasaan Negara Api. Mereka ingin pengaruh, kekuasaan, dan perlindungan Senju. Dan untuk itu, Uchiha harus dijatuhkan, secara diam-diam.

Kapten Daien menarik napas panjang. Ia menutup mata para tawanan itu dengan kain hitam, memberikan mereka sedikit kedamaian dari siksaan mental. Lalu, ia berjalan ke luar tenda. Di bawah langit kelabu yang mulai memucat, ia menatap ke arah selatan, ke pusat klan Uchiha.

"Permainan mereka kotor. Mereka menuduh kita agresor sambil menikam dari belakang. Tapi kami akan membalasnya dengan terang... dan kekuatan yang tak terbantahkan."

Beberapa jam kemudian, seekor elang hitam, spesialis pengiriman Uchiha, melesat dari kamp perbatasan. Surat gulungan bersegel ditempelkan di kakinya. Ia menembus awan dan melesat cepat menuju kediaman kepala klan.

Di aula kediaman Uchiha Hanji, pesan itu dibacakan langsung di hadapan dua puluh tetua. Isinya singkat, tapi dampaknya dahsyat:

"Segel rusak. Dua tawanan hidup. Keterlibatan Shimura, Utatane, Mitokado. Bukti lengkap dikorek langsung melalui Sharingan tiga tomoe Kapten Daien. Bukti kuat, tidak dapat dibantah. Menunggu instruksi untuk respons politik dan militer."

Para tetua saling pandang. Wajah mereka tidak menunjukkan keterkejutan (mereka sudah menduga pengkhianatan), hanya kemarahan yang perlahan membara. Klan Uchiha tidak menyerang sipil, tidak bermain curang, dan menghargai kejujuran shinobi. Tapi jika musuh telah bermain kotor dengan cara klan sipil, maka mereka akan dihadapi dengan kehormatan militer dan kekuatan penuh Uchiha.

Uchiha Hanji mengusap janggut pendeknya, menatap ke arah salah satu kursi kosong di sisi kanan aula. Kursi milik Ganja Uchiha.

"Utusan Shimura dan klan netral lainnya akan tiba besok pagi untuk menanyakan alasan penangkapan Kaguya," kata Hanji dengan suara berat. "Kita akan sambut mereka. Kita akan menggunakan diplomasi untuk membuka panggung."

Ia menoleh ke Ganja, yang diam di sampingnya, matanya sudah menyala dengan Sharingan tiga tomoe.

"Kita akan memerlukan strateginya lagi," kata Hanji pelan. "Ganja, ini bukan lagi tentang Kaguya. Ini tentang Senju dan klan bawahan mereka. Jika ini awal dari pengkhianatan, kita harus memastikan bahwa ini juga awal dari kebangkitan klan Uchiha. Bagaimana kita menanggapi serangan ini?"

Ganja melangkah maju, tangannya kembali terlipat di belakang punggung.

"Kita tidak mengirim pasukan. Kita kirim bukti. Lalu kita kirim tim pembersihan senyap ke wilayah selatan. Kita harus menunjukkan bahwa Uchiha tidak bisa diprovokasi menjadi perang frontal, tapi kita bisa membersihkan setiap hama yang bersembunyi. Kita akan bertarung di dua medan: Meja diplomasi, dan bayangan."

Dan di luar, malam mulai menyelimuti langit dengan selubung hitam.

Konspirasi telah terungkap. Permainan kotor telah dimulai. Dan sekarang, Klan Uchiha siap membalas dengan kecerdasan, kesabaran, dan tentu saja, kehormatan Sharingan.

More Chapters