SISTEM Memulai bab pertama dari Fan-Fic Universal karya Kai dengan adegan pertarungan yang intens dan memperkenalkan dunia baru yang sedang sekarat tempat di mana ia harus mengumpulkan pahlawan Multiverse.
Kedatangan Komandan dan Perang Melawan Sunyi
Kawah Sunyi di Xylos-12
Udara di planet Xylos-12 terasa berat, berbau ozon terbakar dan debu kosmik. Langit, yang seharusnya gelap, diselimuti oleh kabut energi ungu yang mematikan.
Kai mendarat dengan keras di sebuah kawah raksasa. Ia tidak lagi mengenakan kimono penyamaran dari Wano, melainkan sebuah Armada Suit Taktis yang didesain oleh Sistem seragam militer canggih berwarna abu-abu gelap, lengkap dengan interface komando yang memproyeksikan data holografik di lengan kirinya.
"Sistem, aku butuh laporan medan perang," perintah Kai.
[SISTEM]: "LAPORAN: MUSUH ADALAH ENTITAS 'ECHOES OF FORGETTING' (GEMA KELUPAAN). MEREKA BUKAN FISIK, MELAINKAN ANTITESIS NARATIF. MEREKA MENGHAPUS KEBERADAAN."
Kai menelan ludah. Musuh yang menghapus keberadaan? Bahkan Kaido pun tidak sejahat itu.
Di sekelilingnya, struktur baja yang dulu merupakan benteng pertahanan terakhir Galaksi Xylos-12 kini hanya tersisa puing-puing metal dan pecahan kristal energi.
Melawan Ketiadaan
Tiba-tiba, suara dering tajam memenuhi helm Kai. Sebuah bayangan, yang tampak seperti distorsi udara hitam, bergerak ke arahnya. Ini adalah Echoes of Forgetting.
Bayangan itu menyentuh sebatang tiang logam. Seketika, logam itu bukan hanya hancur, tetapi lenyap seolah-olah keberadaannya tidak pernah tertulis.
"Musuh datang! Tunjukkan padaku Komandan!" teriak Kai.
[SISTEM]: "KOMANDAN PERTAHANAN ASLI TELAH MENGHILANG. PROBABILITAS LELUHUR TIDAK ADA. HANYA TERSISA SATU SISI YANG MASIH BERTAHAN: SUMBER ENERGI TERTINGGI, BERJARAK 3 KILOMETER. ANDA HARUS MENGUMPULKAN TOKOH PERTAMA DI SANA!"
Kai mengaktifkan booster di sepatu suit-nya dan meluncur melintasi kawah. Ia harus segera mencari Tokoh Kunci Pertama sebelum dihisap oleh Sunyi.
Si Raja Tua
Tiga kilometer di depan, di puncak reruntuhan menara kristal, Tokoh Kunci Pertama sedang bertarung sendirian. Sosok itu adalah seorang pria tua berjanggut putih panjang, mengenakan jubah biru berkerudung, dan memegang tongkat kayu bercahaya yang memancarkan aura sihir murni.
Ini adalah Archetype Penyihir Agung seorang raja tua dari dunia fantasi yang agung.
Penyihir Agung itu mengayunkan tongkatnya. "ANDA BERANI MENGHAPUS ALAM INI, KETIADAAN?" teriaknya.
Dari tongkatnya, gelombang api naga murni ditembakkan. Api itu bukan hanya membakar Echoes, tetapi juga mengisi udara dengan kehadiran naratif yang kuat memaksa lingkungan untuk ada di tengah upaya penghapusan.
Namun, Echoes terlalu banyak. Dua belas bayangan hitam segera mengepung Penyihir Agung, menghapus satu per satu lapisan Haki sihir di sekelilingnya.
"Sistem! Tokoh Pertama sedang kewalahan!" seru Kai.
[SISTEM]: "ANDA ADALAH KOMANDAN. ANDA HARUS MEMBUAT PLOT. GUNAKAN SENJATA LOKAL."
Kai melihat ke puing-puing di kakinya sebuah Railgun yang ditinggalkan, dirancang untuk menghancurkan kapal perang.
Kai mendarat di samping Railgun itu. Ia harus menggunakannya untuk mendukung Penyihir Agung. Ia mengumpulkan sisa energi suit taktisnya dan mengalirkannya ke senjata itu.
Kai mengarahkan Railgun ke Bayangan Echoes yang mengepung.
"Aku akan menuliskan kehadiranku di sini!" teriak Kai.
BUUUUMM!
Railgun itu menembakkan proyektil logam dengan kecepatan mendekati cahaya. Proyektil itu menghantam Echoes dengan energi kinetik murni. Karena Echoes tidak memiliki fisik, serangan itu seharusnya gagal.
Namun, Kai, menggunakan insting Haki Penulis yang tersisa, memfokuskan tembakan itu menjadi konsep logis alih-alih energi.
[HAKI PENULIS: KONSEPTUAL SHOT]
Efek: Paksa 'Bayangan' untuk 'memiliki massa' untuk waktu 0.1 detik.
Proyektil itu berhasil menghantam dan menghamburkan Echoes ke udara, memberi Penyihir Agung ruang bernapas.
Penyihir Agung itu menoleh, terkejut melihat seorang pria berpakaian baja tiba-tiba membantunya dengan senjata yang aneh.
"Siapa kau, Prajurit?" tanya Penyihir Agung itu, suaranya dipenuhi otoritas kuno. "Kau bukan dari dunia ini!"
Kai berdiri tegak, wajahnya tertutup helm, dan ia langsung mengeluarkan perintah.
"Aku adalah Komandan Kai, Panglima Tertinggi aliansi Multiverse," kata Kai dengan tegas. "Aku datang untuk memimpin pasukanmu. Aku butuh namamu dan seluruh kekuatanmu, Raja Tua. Kita akan pergi mencari Dewa Perang!"
Penyihir Agung itu menyeringai di bawah janggutnya yang putih. "Namaku adalah Gandron, dari Alur Fantasi Abadi. Aku lelah bertarung sendirian, Komandan. Aku ikut denganmu. Tapi kau harus cepat."
[SISTEM]: "TOKOH KUNCI PERTAMA: GANDRON (PILIHAN FANTASI). BERHASIL DIAMANKAN. WAKTU TERSISA: 68 JAM. TUJUAN BERIKUTNYA: KEKUATAN KULTIVASI."
Kai telah berhasil mendapatkan sekutu pertamanya di dunia yang sekarat.
Bersambung ke Pertemuan Tokoh Kunci Kedua Sang Dewa Perang.
Ancaman Naratif Absolut
Setelah mendapatkan Gandron, Sang Raja Tua/Penyihir Agung, Kai dan sekutunya segera bergerak dari Kawah Sunyi. Gandron menggunakan sihir untuk melindungi mereka dari debu kosmik Xylos-12.
Keadaan Universe: Kematian Naratif
Saat mereka bergerak, Gandron menjelaskan keadaan galaksi ini kepada Kai.
"Entitas Echoes of Forgetting itu bukan sekadar musuh fisik, Komandan," jelas Gandron, suaranya dipenuhi kearifan ribuan tahun. "Mereka adalah antitesis dari eksistensi. Mereka menyerang dunia dengan menghapus ingatan dan catatan akan dunia itu. Begitu mereka menyentuh, itu bukan kehancuran, melainkan ketiadaan abadi."
Kai mengerutkan kening di balik helmnya. "Mereka menghapus narasi?"
"Tepat," sahut Gandron. "Mereka menciptakan Sunyi. Mereka telah menelan puluhan galaksi, membuat Sistem galaksi tersebut kehabisan plot point hingga galaksi itu tidak lagi memiliki cerita, dan mati. Xylos-12 adalah batas akhir."
Kai menyadari betapa mengerikannya tugas ini. Pertarungannya di One Piece hanya melibatkan Haki dan Buah Iblis. Di sini, ia harus melawan kekuatan yang menghapus makna dari keberadaan.
Strategi Gandron dan Law
"Kekuatan fisik tidak berguna melawan Echoes," kata Gandron. "Aku hanya bisa bertahan karena sihirku adalah Energi Kehadiran (Presence Energy). Tapi aku kelelahan. Kita perlu kekuatan yang lebih besar dan lebih absurd."
Kai melihat peta holografik yang diproyeksikan dari suit taktisnya. "Sistem, di mana Tokoh Kunci Kedua? Aku butuh kekuatan yang dapat menghancurkan konsep."
[SISTEM]: "TOKOH KUNCI KEDUA BERADA DI DIMENSI SEMENTARA YANG BERDEKATAN DENGAN XYLOS-12. DIMENSI ITU ADALAH DOMAIN KULTIVASI YANG SANGAT BERBAHAYA. LOKASI: PUNCAK YUAN-CHI, TEMPAT UJIAN KENAIIKAN ABADI."
Kai menghela napas. Dunia Xianxia (Kultivasi). Tempat di mana Senior yang tersinggung bisa menghancurkan gunung dengan jari.
"Gandron, bisakah kau membuka portal dimensi ke sana?" tanya Kai.
Gandron mengangguk. "Tentu, tapi portal itu akan menarik Echoes yang tersisa di Xylos-12. Kita harus cepat."
Hambatan Baru dari Gerbang Dimensi
Saat Gandron mulai merapal mantra kuno, menggambar lingkaran cahaya di debu kosmik, lima Echoes of Forgetting yang lebih besar Gema Tingkat Jenderal muncul, tertarik oleh energi sihir murni Gandron.
"Komandan! Aku butuh perlindungan! Mantra ini butuh waktu lima menit!" seru Gandron, keringat membasahi dahinya.
[SISTEM]: "HAKIMU HAMPIR KOSONG. ANDA HARUS BERTAHAN MENGGUNAKAN LOGIKA DAN TEKNOLOGI LOKAL. GUNAKAN INTERFACE KOMANDO ANDA."
Kai mengaktifkan interface di lengan kirinya. Dia memiliki akses ke sisa-sisa pertahanan Xylos-12 senjata yang membutuhkan perhitungan taktis sempurna untuk digunakan.
"Baiklah, Sunyi. Mari kita lihat bagaimana kau melawan Logika," gumam Kai.
Kai segera menganalisis formasi Echoes dan mengaktifkan puing-puing benteng yang masih memiliki daya.
[PERINTAH KOMANDO: DEBRIS MANIPULATION (MANIPULASI PUING)]
TARGET: Puing-puing Benteng Baja di sektor Beta-7.
EKSEKUSI Ciptakan 'Kutub Elektromagnetik Tiba-Tiba' di antara dua puing raksasa.
Dua lempengan baja raksasa, yang dulunya adalah dinding pertahanan, tiba-tiba bergerak dengan kekuatan magnetik yang tak terlihat, saling menarik dengan kecepatan tinggi, dan menghantam Echoes yang berada di antara mereka.
CLANG!
Tiga Echoes tertahan tidak hancur, tetapi terperangkap secara spasial. Mereka tidak bisa menghapus baja tersebut karena baja itu secara naratif sangat dibutuhkan untuk mengikat mereka.
"Aku menjebak mereka dalam paradoks kebutuhan," gumam Kai. "Mereka tidak bisa menghapus sesuatu yang saat ini diperlukan sebagai penjara mereka!"
Gandron menyeringai. "Strategi cerdas, Komandan! Tapi ini hanya akan bertahan satu menit!"
"Satu menit cukup!" balas Kai. "Fokus pada portal itu!"
Portal dimensi terbuka, memancarkan cahaya giok yang kuat pintu menuju Domain Kultivasi.
"MASUK!" teriak Kai.
Mereka melompat ke dalam portal, meninggalkan Xylos-12 yang secara naratif sekarat, dan menuju dimensi yang penuh dengan energi batin dan Dewa Perang.
Kesalahpahaman Sangat Berbahaya
Kai dan Gandron telah mendarat di Puncak Yuan-Chi. Gandron berhasil membuka portal berkat perlindungan Kai. Energi Qi yang kuat menyambut mereka, namun pemandangan perang saudara di alun-alun di bawah menara kristal tetap mengganggu.
"Kai, Komandan," kata Gandron, menunjuk ke bawah. "Aku merasakan aura kekuatan luar biasa. Dewa Perang yang kau cari ada di sana. Tapi di tengah ribuan kultivator ini, siapa dia?"
"Sistem hanya memberiku arketipe: Dewa Perang, Kekuatan Mutlak, Keberadaan yang Tak Terhapuskan," jawab Kai, memindai medan perang dengan suit taktisnya. "Aku harus mencari orang yang paling dominan di area itu."
Kesalahan Interpretasi Awal kai melihat dominan yang bergerak cepat diantara kerumunan. menarik perhatian kai. dan perasaan kai pada Si Penindas
Mereka melihat ke tengah alun-alun, di mana pertempuran telah mereda di sekitar satu sosok.
Seorang pria raksasa, mengenakan armor emas berkilauan, memegang kapak pertempuran besar. Dia berdiri di atas mayat para kultivator. Setiap tinjunya menghasilkan ledakan sonik, dan matanya memancarkan keserakahan.
Ini adalah Jin Wukang, Elder dari Sekte Tianlong dikenal karena kebrutalan dan hasratnya untuk naik takhta.
"Tidak ada yang akan menghalangi kenaikanku!" raung Jin Wukang. "Akulah yang paling kuat! Akulah Dewa Perang yang pantas mendapatkan tiket keabadian!"
"Itu dia!" seru Kai. "Kekuatan Mutlak, Keberadaan yang Mendominasi. Dia yang paling menonjol. Lin Feng pasti nama alias-nya."
"Tunggu, Komandan," Gandron tampak tidak yakin. "Aura orang itu kuat, tetapi penuh niat buruk dan ego. Kehadirannya merusak cerita, bukan mempertahankannya."
"Kita tidak punya waktu, Gandron!" balas Kai. "Plot membutuhkan kekuatan! Aku akan membuat penawaran. Lawanlah yang terkuat!"
Memancing perhatian Si Penguasa
Kai mengaktifkan speaker eksternal suit-nya, mengirimkan resonansi ke seluruh lembah.
"PERHATIAN! KULTIVATOR YANG MENGAKU DEWA PERANG! KAU BERTARUNG DEMI KEKUASAAN YANG SUDAH MATI!" teriak Kai.
Jin Wukang (yang diyakini Kai sebagai Lin Feng) mendongak ke arah mereka.
"SIAPA KAU, MANUSIA BESI INI?! BERANI MENGGANGGU KEKUASAANKU?!" raung Jin Wukang.
Kai melanjutkan, "Kami datang untuk menawarkanmu perang yang sesungguhnya!
Perang yang akan mengembalikan Energi Primordial ke domainmu, bukan sekadar sisa-sisa! Kami butuh kekuatanmu untuk melawan musuh yang memakan cerita!"
Jin Wukang tertawa sinis. "Perang kosmik? Omong kosong! Abadi yang sebenarnya adalah kekuasaan! Beri aku tiket keabadian itu, atau aku akan menghancurkan armor bodohmu dan mengambilnya sendiri!"
Confrontasi yang Salah
Jin Wukang, ingin membuktikan kekuatannya, segera melompat ke arah Kai dan Gandron.
"RASAKAN TINJU PENINDAS LANGIT!" teriak Jin Wukang, melepaskan gelombang energi Qi yang menghancurkan puncak gunung di bawahnya.
Kai dan Gandron terpaksa bertahan. Gandron menciptakan perisai sihir yang kuat.
"Gandron! Dia terlalu kuat! Dia menghancurkan gunung dengan tinju!" seru Kai.
Gandron mengerahkan semua energinya. "Aku tahu, Komandan! Tapi dia salah fokus! Dia hanya haus kekuatan lokal!"
[SISTEM]: "LAPORAN: ANALISIS ENTITAS (JIN WUKANG). KEKUATAN FISIK: TINGKAT DEWA PERANG. STATUS NARATIF: KARAKTER SAMPING/ANTAGONIS LOKAL. TIDAK BERGUNA UNTUK ALIANSI MULTIVERSE. KELUAR DARI LOKASI!"
"Sial! Aku memilih orang yang salah!" desis Kai.
Penampilan tak terjamah Sang Sosok Sejati
Tiba-tiba, dari samping pertempuran, terdengar suara pedang yang ditarik, sehalus embusan angin.
Sweeettt!
Gelombang Qi dari Tinju Jin Wukang, yang seharusnya menghancurkan mereka, tiba-tiba terbelah dua oleh tebasan pedang yang nyaris tak terlihat.
Serangan itu tidak hanya membelah serangan, tetapi juga menembus celah armor Jin Wukang dengan presisi luar biasa.
Jin Wukang menjerit. Darah menyembur dari bahunya. Ia terjatuh, terkejut.
Semua mata, termasuk mata Kai dan Gandron, menoleh ke sumber tebasan itu.
Di sana, berdiri seorang pria muda dengan jubah hitam yang tenang. Pedangnya tebal dan memancarkan aura niat membunuh yang dingin, namun terarah. Wajahnya tenang, matanya memancarkan kelelahan dan kearifan bukan ego.
"Kenaikan... bukanlah tentang kekuatan fisik, Jin Wukang," kata pria itu dengan suara yang tenang namun memiliki otoritas alam semesta. "Ini tentang Tekad dan Tanggung Jawab."
"Dia!" bisik Gandron. "Itu adalah kehadiran naratif yang sebenarnya!"
Kai menatap interface suit-nya yang sekarang berteriak dengan notifikasi.
[SISTEM]: "TARGET DITEMUKAN. ENTITAS: LIN FENG. KEKUATAN: TEKAD MURNI, KUNCI KULTIVASI. REKRUT SEGERA!"
Kai menarik napas dalam-dalam. "Dia tidak mencari tahta atau keabadian lokal. Dia mencari tanggung jawab."
Pertarungan melawan Jin Wukang yang salah telah mempertemukan Kai dengan Lin Feng yang sesungguhnya.
Penolakan Sang Dewa Perang Kelelahan Kekuatan
Lin Feng, Dewa Perang yang sebenarnya, berdiri di atas Jin Wukang yang terluka. Ia tidak tampak puas, hanya lelah. Ia menyarungkan pedangnya dan mengabaikan kekaguman para kultivator di sekitarnya.
Kai dan Gandron segera mendekatinya.
"Lin Feng!" seru Kai, melepas helmnya untuk menunjukkan ketulusan. "Aku Komandan Kai, dari Galaksi lain. Kami datang untuk menawarimu perang galaksi yang akan mengembalikan Energi Primordial ke Domainmu!"
Lin Feng menoleh, matanya yang tajam menatap Kai.
"Perang galaksi?" ulang Lin Feng, suaranya datar dan dingin. "Aku sudah mengalahkan Dewa, iblis, dan makhluk dari sembilan surga. Mereka semua sama saja: kuat, tetapi akhirnya terlalu mudah untuk dikalahkan."
Ia menatap Jin Wukang, yang masih menggeliat kesakitan. "Orang ini hanya membuang waktuku. Aku hanya tertarik pada tantangan yang mustahil atau masalah yang berhubungan langsung denganku."
Apatis yang Overpowered
Lin Feng berbalik, mengabaikan Gerbang Keabadian dan tawaran Kai.
"Aku sudah lelah, Komandan," lanjut Lin Feng, menghela napas yang terdengar seperti ribuan tahun penderitaan. "Aku terlalu kuat. Tidak ada yang bisa memberiku thrill lagi. Keabadian, perang galaksi semuanya hanya pengulangan. Kalian urus saja cerita kalian sendiri."
Lin Feng mulai berjalan menjauh, meninggalkan Kai dan Gandron dalam kebingungan.
"Sial! Dia adalah Saitama versi Xianxia!" desis Kai. "Dia kelelahan karena kekuatan. Sistem, aku butuh plot point yang akan mengaitkan ancaman Sunyi secara pribadi padanya!"
[SISTEM]: "MENGANALISIS DATA. LIN FENG ADALAH ARKHETIPE 'YANG KEHILANGAN MOTIVASI KARENA KEPERKASAAN'. KEBUTUHAN UTAMANYA ADALAH: KONFLIK MORAL, BUKAN FISIK."
Strategi Kai Mencari Celah Moral
Kai tahu ia tidak bisa mengancam Lin Feng secara fisik.
Ia harus menyerang narasi pribadi Lin Feng.
"Gandron, ada apa dengan pedangnya?" tanya Kai, menunjuk pada sarung pedang Lin Feng. "Pedangnya memancarkan Tekad yang kuat."
"Itu adalah pedang abadi, Komandan. Pedang itu menampung Kenangan dari semua yang pernah ia lawan, dan semua orang yang ia lindungi," jawab Gandron. "Itu adalah jangkar emosionalnya."
Tiba-tiba, Kai mendapat ide. Musuh mereka adalah Echoes of Forgetting yang menghapus keberadaan.
Kai mengejar Lin Feng, menempatkan dirinya di jalur Dewa Perang itu.
"Lin Feng! Kau tidak peduli dengan galaksi, baiklah! Tapi bagaimana dengan Kenangan dari orang-orang yang kau lindungi?" tantang Kai.
Lin Feng berhenti. Mata lelahnya menyipit.
"Apa yang kau bicarakan, Komandan?"
"Musuh yang kami lawan, Echoes of Forgetting, menghapus keberadaan secara naratif," jelas Kai, suaranya merendah. "Mereka tidak hanya membunuh, mereka membuat orang tidak pernah ada."
Kai menatap lurus ke pedang tebal Lin Feng. "Bayangkan jika mereka menyerang Domain ini. Kau mungkin terlalu kuat untuk mereka sentuh, Lin Feng.
Tetapi mereka akan menghapus ingatan tentang istri, anak, guru, dan teman yang kau lindungi. Mereka akan menghapus semua kisah pertempuran yang membuatmu menjadi dirimu!"
[HAKI PENULIS: TITIK BALIK EMOSIONAL]
Tujuan Paksa Lin Feng untuk menghubungkan ancaman Sunyi dengan kehilangan 'Identitas Pribadi' dan 'Kenangan'.
"Pedangmu menyimpan Kenangan," lanjut Kai, berbisik seperti Narrator di telinganya.
"Jika Domain ini jatuh ke dalam Sunyi, pedangmu akan kosong. Seolah-olah kau tidak pernah bertarung. Kau akan menjadi Dewa Perang tanpa Kisah. Apakah itu tantangan yang mustahil yang kau cari?"
Lin Feng memegang pedangnya erat-erat. Wajahnya yang apatis akhirnya menunjukkan emosi ketakutan yang mendalam terhadap ketiadaan.
"Menghapus Kenangan..." gumam Lin Feng. "Membuat semua perjuanganku... tidak pernah terjadi."
Lin Feng berbalik penuh. "Komandan Kai. Aku ikut denganmu. Tapi bukan untuk menyelamatkan galaksi. Aku ikut untuk melindungi Kenangan."
[SISTEM]: "TOKOH KUNCI KEDUA: LIN FENG (PILIHAN KULTIVASI). BERHASIL DIAMANKAN MELALUI MANIPULASI MORAL. WAKTU TERSISA: 65 JAM. TUJUAN BERIKUTNYA: KEKUATAN PAHLAWAN SUPER."
Kai tersenyum puas. Ia berhasil memancing Dewa Perang yang kelelahan itu dengan ancaman naratif pribadi.
Bersambung ke Domain Pahlawan Super Konflik Ideologi dan Etika.
