Cherreads

Chapter 5 - Bab 5: Death & Oblivion – Ketiadaan Menuntut Haknya

"Sebelum hukum, sebelum cahaya, sebelum kehendak... hanya ada aku." – Oblivion

🪐 Cakrawala Pertama Membuka Segel Primordial

Setelah intervensi Void Sovereign menghentikan eksekusi Arishem, First Firmament memutuskan bahwa realitas terlalu rusak untuk dibenahi oleh hukum saja. Ia membuka Segel Primordial, penjara metafisik di luar waktu yang menyegel dua kekuatan tertua:

KEMATIAN – Manifestasi kematian alam semesta, penjaga akhir dari segala kehidupan.

OBLIVION – Entitas sebelum penciptaan, kehampaan absolut yang tidak bisa dijelaskan oleh logika atau dimensi.

MUNCULNYA DEATH Penampakan:

Sosok wanita tak berbentuk, berjubah hitam dengan wajah tertutup kabut bintang mati.

Aura kematian tidak seperti kehancuran—ia dingin, tenang, dan tidak bisa ditawar.

Setiap langkahnya menyebabkan bintang mati dan roh kuno lenyap diam-diam.

"Aku tidak membunuh. Aku hanya menunggu."

Aksi:

Death menghapus keberadaan 3 Ultraman muda, bukan membunuh, tapi membuat mereka tidak pernah ada.

Ultraman Noa mencoba menyelamatkan satu, tapi hanya menyentuh bayangan mereka yang hilang.

KEBANGKITAN LUPA Penampakan:

Sosok tanpa bentuk tetap, berputar dalam kerangka bintang runtuh dan lubang hitam yang menyatu.

Suara Oblivion bukan gema, tapi kesunyian absolut.

Ia tidak muncul ke realitas—realitas yang datang ke dalam dirinya.

"Aku bukan kehancuran. Aku adalah sebelum ada 'ada'."

Efek:

Dimensi Nur mulai terlipat ke dalam dirinya sendiri.

Para Raksasa Cahaya tidak bisa menyalakan cahaya karena cahaya itu sendiri tidak pernah ada di hadapan Oblivion.

VOID SOVEREIGN VS DEATH & OBLIVION

Void Sovereign, dalam bentuk sejatinya, berdiri di batas realitas, di mana cahaya tak bisa bertahan dan kehendak perlahan redup. Ia tidak menyerang—ia berdialog.

Penguasa Void: "Kalian datang untuk menghapus. Tapi yang kupelihara bukan tatanan, melainkan harapan."

Kematian: "Harapan hanyalah bentuk tertunda dari akhir."

Terlupakan: "Tidak ada akhir. Tidak ada awal. Hanya aku."

Pertarungan tidak dimulai dengan pukulan atau cahaya, tapi dengan konfrontasi eksistensial. Namun, saat Oblivion mencoba menarik Void Sovereign ke dalam dirinya—terjadi hal yang belum pernah terjadi sejak penciptaan.

VOID SOVEREIGN MENGAKTIFKAN "BENTUK PEMISAH WAKTU"

Untuk pertama kalinya, ia tidak hanya berubah bentuk—ia membelah dirinya ke dalam:

Wujud Cahaya: Keinginan pencipta.

Wujud Gelap: Kehendak penghapus.

Wujud Sejati: Kosmos seimbang yang tidak memihak.

Ketiga bentuk ini bersatu melawan Oblivion, tidak untuk menghancurkannya, tapi untuk mengurungnya dalam Cincin Penyangkal Keberadaan—lingkaran simbol kosmik yang tidak bisa dihuni oleh konsep "ada" maupun "tidak ada".

ULTRAMAN NOA: KEBANGKITAN "ASCENSION FORM"

Terinspirasi oleh keberanian Sovereign, Noa yang hampir kehilangan semua cahaya menyatu dengan inti Dimensi Nur dan berevolusi:

Noa: Ascension Form

Armor transparan spektrum cahaya.

Mata berbinar seperti bintang supernova.

Sayap energi multidimensi.

Teknik pamungkas: Starlight Eternum – menstabilkan realitas dari keretakan.

Ia muncul dan membantu Void Sovereign menutup celah Oblivion. Bersama, mereka menciptakan:

The Seal of Echo – segel bergema sepanjang waktu, hanya bisa dibuka oleh entitas yang tidak memiliki kehendak.

More Chapters