Seorang gadis berada di gerbang sekolah lalu masuk sekolah bersama temannya namun dirinya melihat seorang kakak kelas sedang bersama adik kelas nya lalu gadis itu hampiri mereka terlihat pasrah adik kelas nya..
"ada apa ini?"tanya gadis itu.
"mereka membuat ku jatuh,"jawab Zaraa sang adik kelas.
"kalian benar benar ya,bisa tidak jangan seperti ini kasihan tau!"kesal gadis itu.
"ini kegiatan seru,"ucap Zayyan membuat gadis itu geleng kepala.
Gadis itu bantu Zaraa untuk bangun merasa kasihan dagu nya terluka lalu natap kesal kakak kelas nya benar benar nakal,lalu pergi bersama Zaraa lalu duduk di kursi obati dagu Zaraa..
"terimakasih kak Malika,"ucap Zaraa membuat Malika ngangguk.
"Zaraa,lain kali waspadalah hm,"ucap Malika dengan tersenyum.
"kok kak Mikku,berani melawan mereka?"tanya Zaraa membuat Malika ngangguk.
"buat apa takut,itu akan buat makin di tind4s mereka,"Jawab Malika membuat Zaraa tersenyum.
Malika pun pergi setelah selesai obati Zaraa lalu kekantin memesan makanan untuk dirinya karena belum sarapan,namun tiba-tiba saja ada suara petasan di hadapannya lagi membuat Malika menghela nafas..
"untung ngga kena,dasar ngga punya kerjaan!"gerutu Malika merasa sebal.
Malika segera ke kelas nya saja karena bentar lagi jam masuk sekolah,namun saat hendak masuk sekolah Malika tersandung hampir jatuh membuat Malika menoleh natap kesal dengan pria yang di hadapannya..
"Heh! ngga punya kerjaan yah, hingga usil terus!"bentak Malika merasa kesal.
"Lah.. kenapa marah,kan dirimu yang nyenggol kaki ku,"ucap pria itu membuat Malika mendengus kesal.
Malika pun masuk kelas dengan menghela nafas mencoba tahan kekesalan nya karena di kelas,tak pernah merasa tenang karena banyak yang jail apalagi dengan kakak kelas nya yang menyebalkan..
"kamu kenapa?"tanya Monica membuat Malika menghela nafas.
"pake nanya,biasa lah aku kesal dengan kakak kelas kita!"jawab Malika membuat Monica terkekeh.
________________________________________
Malam Malika sedang di rumah sambil menatap foto sang ayahnya yang sudah tiada karena penyakit,lalu Hampiri mamah nya yang sedang duduk di sofa meluk sang mamah lalu Malika gadis yang manja dengan orang tuanya..
"Nak,mamah ingin bicara,"ucap Ambika membuat Malika ngangguk.
"Bicara saja mah,"ucap Malika dengan tersenyum.
"Nak,mau ngga kamu menuruti keinginan terakhir ayahmu?"tanya Ambika membuat Malika ngangguk.
"Tentu saja!"jawab Malika membuat Ambika tersenyum.
"Ayahmu ingin,dirimu nikah dengan anak sahabat mamah,"ucap Ambika membuat Malika terkejut.
"Tapi mah.. ,aku masih sekolah dan lagi pula aku udah punya kekasih!"ucap Malika merasa bingung.
"Kita bertemu dulu, siapa tau cocok!"ucap Ambika membuat Malika menghela nafas.
Malika hanya menurut saja entah siapa pria yang akan Mamah nya jodohkan untuk nya namun berharap,pria itu menolak nya karena Malika sudah punya kekasih dan sangat cinta Malika ngga mau sampai putus..
___________________________________________
Beberapa hari akhir nya hari ini Malika akan di pertemukan dengan anak sahabat orang tua nya di sebuah Mension Alexander, sungguh perasaan Malika menjadi tak enak saat masuk rumah ini lalu merasa kaget ada Sumedh musuh nya di sekolah!
"Akhirnya,kita telah pertemukan mereka,"ucap Devaki membuat Ambika tersenyum.
"Ini Malika putriku,"ucap Ambika membuat Devaki ngangguk.
"Bagaimana keputusan mu nak?"tanya Devaki natap Malika membuat Malika menghela nafas.
"Aku tak mau!"Jawab Malika dengan tegas membuat Ambika terkejut.
"Bagaimana.. dengan mu nak?"tanya Ambika dengan tersenyum.
Sumedh pun menghela nafas lalu menatap Malika dengan tersenyum miring seperti nya sedang memikirkan sesuatu entah apa, yang pasti Malika berharap Sumedh ikut menolak nya karena sungguh dirinya benci dengan Sumedh..
"Awas aja,kalo sampai terima!"gumam Malika merasa kesal.
