Cherreads

Chapter 9 - Bangku Kosong di Kelas 12

Bab 9: Kursi yang Menuntut

Ayla tak bisa menjawab pertanyaan di buku merah itu.

"Siapa yang akan kamu pilih untuk duduk di bangku itu… jika bukan kamu?"

Ia menatap halaman kosong tersebut lama sekali, berharap tulisan itu hanyalah ilusi. Tapi saat ia mencoba membalik halaman, darah segar mulai merembes dari ujung kertas.

Buku itu… menuntut nama.

Nama yang Muncul Sendiri

Keesokan harinya di kelas, Ayla mendapati buku catatan itu terbuka sendiri di mejanya.

Dan kini di halaman yang semula kosong... tertulis satu nama:

Laras.

Ayla membeku. "Tidak. Jangan Laras…"

Tapi saat ia menoleh ke arah jendela, Laras sudah berdiri di luar kelas, menatap kosong ke dalam. Wajahnya pucat, dan di bawah mata kirinya muncul bekas merah menyerupai simbol di punggung Ayla.

Malam Tiga Bayangan

Malam itu, Ayla kembali dihantui mimpi. Tapi kali ini… ada tiga sosok dalam gelap:

Siska, dengan wajah setengah hancur.

Bu Wati, berdiri diam sambil membawa lilin hitam.

Dan… Ayla sendiri, duduk di bangku terakhir, mulutnya dijahit dengan kawat.

"Jika kamu tak pilih… maka bangku itu akan memilih sendiri.""Dan Laras sudah terlanjur melihat apa yang tak boleh dilihat."

Siska mendekat dan berbisik:

"Darahmu sudah dicium bangku itu, Ayla. Tapi kamu masih bisa menyelamatkan satu orang. Satu saja.""Tapi... untuk itu, kamu harus mengganti nama Laras... dengan nama lain."

Menulis Nama

Pagi harinya, Ayla bangun dengan tinta merah di jari-jarinya.

Dan di buku catatan merah, di bawah nama Laras, tertulis:

"Tulis satu nama lain… maka Laras bebas.""Tapi yang kau pilih, akan duduk sampai mati."

Ayla menatap halaman itu dengan napas berat.

Di luar, suara bel sekolah berbunyi. Jam masuk pelajaran pertama dimulai.

Waktu Memilih

Saat Ayla masuk ke kelas, bangku kosong itu kini tidak kosong lagi.Laras… sudah duduk di sana. Wajahnya kosong. Tangan gemetar. Seolah ditarik tanpa bisa menolak.

Ayla panik. Ia membuka buku merahnya—halaman itu masih menunggu.

Dan kemudian… satu nama muncul di pikirannya.Seseorang yang juga tahu semuanya sejak awal.Seseorang yang pura-pura tak terlibat… tapi ternyata tahu jauh lebih banyak.

Ayla menuliskan pelan-pelan:

BU WATI.

More Chapters