Peradaban Saiyan tumbuh dengan kecepatan luar biasa. Di bawah bimbingan Kael'Zar, mereka belajar memanfaatkan energi internal mereka, membentuk masyarakat yang didasarkan pada kekuatan dan kehormatan. Mereka bertarung satu sama lain untuk menjadi lebih kuat, menaklukkan binatang-binatang buas di Sol'Korr, dan beradaptasi dengan lingkungan yang ekstrem. Efek "Zenkai"—menjadi lebih kuat setelah pulih dari luka parah—adalah bagian alami dari evolusi mereka.
Namun, penciptaan tidak pernah datang tanpa konsekuensi.
Jauh di kedalaman Void Territory, di antara bintang-bintang mati, sebuah kesadaran purba terbangun dari tidurnya. Beast Ancestors, entitas-entitas raksasa yang telah ada sebelum hukum alam terbentuk sepenuhnya, merasakan getaran dari kehidupan baru yang terlalu kuat dan terlalu cepat berkembang.
Salah satu dari mereka, Gorguth, sang Devourer of Flames, yang wujudnya adalah pusaran dimensi seukuran nebula, merasakan energi api dari Sol'Korr sebagai ancaman bagi dominasi kegelapannya. Sebuah ras yang hidup dari pertempuran dan api adalah antitesis dari keberadaannya yang stagnan dan kosong.
Mata raksasa Gorguth, yang terbuat dari kehampaan itu sendiri, kini menatap ke arah Sol'Korr. Sebuah bisikan dingin menyebar melintasi galaksi:
"Api kecil yang menyala terlalu terang... harus dipadamkan."
Perang pertama yang akan menentukan nasib ras Saiyan dan mungkin seluruh alam semesta, kini tak terhindarkan.