Cherreads

Chapter 2 - BAB 2

Baru kemudian Clarissa tercengang, terdiam di tempat. Apa dia sudah menikah? Dia punya suami? Hanay dalam semalam?

Menatap Arkana dengan seksama. Clarissa bisa melihat sepasang mata obsidian menatapnya dengan tenang. Tatapan tenang itu seperti jurang tak berujung, mempesona dan meneggelamkan semua orang yang menatapnya ke dalamnya.

Indah, dan membuat candu, terkadang mengerikan, namun, terkadang nampak penuh kehangatan. Bulu matanya panjang dan lentik, bahkan Clarissa merasa iri melihatnya. Alisnya tebal dan tajam layaknya elang.

Batang hidungnya tinggi dengan ujung yang lancip, fitur wajah tiga dimensi dengan garis rahang yang tegas. Bibirnya berwarnya merah muda, tersenyum penuh pesona.

Pandangan Clarissa turun ke lehernya, disana ada jakun yang bergerak secara konstan, nampak menggoda. Dadanya bidang dan bahunya lebar, dari lengannya, Clarissa bisa membayangkan laki laki itu cukup berotot.

Pinggagnya sempit ditambah kakinya yang panjang. Tinggi tubuhnya mungkin mencapai 1,8 meter.

Clarissa yakin laki laki itu yang membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama semalam. Berdiri di Tengah kerumunan, laki laki itu bisa menarik perhatian semua orang hanya dengan penampilannya.

Senyumannya yang tenang, hangat dan manis, membuat Clarissa membayangkan bagaimana kehidupan bersama laki laki yang baru dinikahinya itu.

"Uh, uhmm" terdiam dan tak bisa berbicara, Clarissa bahkan bingung apa yang harus dikatakan. Ia melirik Arkana setiap detiknya, dengan rona merah dan mata membara yang penuh rasa penasaran.

Arkana yang melihatnya, merasa panas di dadanya. Tertawa, ia berkata dengan suara dalamnya yang khas dan membuat candu. "Ada apa? Apakah ada yang ingin kamu tanyakan?

Clarissa terdiam, ia tidak pernah segugup ini berbicara dengan laki laki. Ada apa sebenarnya? "Kamu suamiku?"

Arkana tercengang, kemudian tawanya menghiasi ruangan yang sepi itu.

Ada apa dengan gadis ini? Arkana mengira ucapan pertama yang akan keluar dari bibir gadis itu adalah tentang pernikahan mereka atau perceraian.

Tidak diduga, ucapan yang pertama kali keluar adalah sebuah pertanyaan yang sudah ada jawabannya.

Melihat Arkana tertawa Bahagia, Clarissa semakin tersipu. Apakah pertanyaannya salah?

Menggelengkan kepalanya, setlah bergabung dengan industri hiburan. Clarissa sudah berhadapan dengan berbagai jenis orang, mulai dari yang buruk sifatnya, menjijikkan, hingga membuatnya nyaman.

Clarissa dapat menghadapi orang orang itu dengan tenang dan tanpa ucapan dan tindakan yang berblit belit ambigu.

Namuun, di depan laki laki ini. Clarissa seakan akan mengalami waktu masa masa sekolah menengahnya. Di depannya berdiri orang yang disukainya, yang membuat jantungnya berdebar indah, dan membuat padangannya pada dunia berubah menjadi indah karena kehadirannya.

Ia terdiam disana, membuka mulut ingin mengungkapkan rasa, numun tertahan oleh rasa gugup dalam dirinya.

Pada saat ini, suara lembut Arkana menggema di telinga, hati hingga jiwanya. "tentu saja aku suamimu! Apa kamu berharap aku suami orang lain?"

Clarissa mengangkat matanya, menatap linglung pada senyum indah Arkana. Melihatnya, ia merasa seakan akan ada matahari kecil yang terbit dari senyuman tersebut.

Melihat Clarissa linglung, Arkana tersenyum dan Kembali berkata. "Ada apa? Apa kamu tidak percaya?"

Arkana melirik meja di sampingnya, disana ada dua buah buku merah kecil. Mengambilnya, ia menyerahkannya pada Clarissa.

"Lihatlah, ini buku pernikahan kita berdua" Clarissa mengambil dua buku merah kecil itu dengan perasaan berdebar.

Merasakan sentuhan di tangannya, ia yakin semua ini nyata. Dia sudah menikah, dengan laki laki itu.

"Jadi sekarang, hanya kamu yang tertulis di bawah namaku dalam buku registrasi rumah tangga (Kartu keluarga)" Arka juga mengambil map yang berisi lembaran kertas "Kartu Keluarga"

Melihat map tersebut, Clarissa linglung sejenak sebelum mengangguk dengan senyum bahagianya.

Arkana yang melihat itu sedikit terdiam dan terkejut. Di dalam hatinya, ia bertanya tanya apakah gadis ini sama sekali tidak keberatan dengan pernikahan yang tiba tiba ini?.

"Apa kamu baik baik saja dengan pernikahan ini?" Clarissa mengangkat matanya dan mengangguk manis. Yang secara tiba tiba membuat serangan jantung untuk Arkana.

Arkana bahkan tidak bisa merasakan lagi keberadaan jantungnya, irama jantung yang begitu cepat ini membuatnya gelagapan.

"Kamu sendiri tidak keberatan?". Mendengar Clariss balik bertanya, Arkana meggelengkan kepalanya dan terseyum lembut.

Tentu saja jawaban Arkana, membuat Clarissa bersorak Sekali lagi. Ia mugkin tidak mengenal laki laki itu, tapi hatinya berkata jikia ia melepaskannya, ia akan menyesak seumur hidupnya.

Lagipula belum terlambat untuk saling mengenal. "hallo, namaku Clarissa Veyna"

Baru setelah mengucapkan namanya, Clarissa tertegun. Ia tersadar, dan wajahnya berubah menjadi pucat. Ia menatap ragu pada Arkana, laki laki itu pasti mengenalnya. Apa ia menerima pernikahan ini arena identitasnya?

Untuk sejenak, Clarissa menjadi ragu Kembali. Namun, kata kata Arkana selanjutnya membuat keraguannya itu hancur dalam sekejap.

"Hallo, aku arkana Alsaki. Mungkin ini mendadak, tapi aku ingin lebih mengenalmu. Aku tahu mungkin kamu akan lebih banyak keraguan untukku, jadi tanyakan apapun yang kamu mau".

"Aku memberimu hak hak untuk memutuskan pernikahan ini kapan saja jika kamu tidak menyukainya. Aku juga memberimu hak untuk memukul atau memarahiku jika aku berlebihan"

"Aku juga berjanji, tidak akan menyentuhmu sebelum kamu mengizinkannya"

Untuk sejanak, perasaan hangat menyebar dan memenuhi seluruh dada Clarissa. Menatap laki laki itu, sepasang mata obsidian yang legam namun jernih tidak menampakkan sedikit kebohongan sama sekali.

Tatapan itu tenang dan tegas, dewasa, yakin dan penuh percaya diri. Clarissa tahu, ia sudah tenggelam dalam pesona laki laki itu.

Clarissa menganggukkan kepalanya manis. Membuat Arkana sontak mengangkat tangannya hendak mengusap puncak kepala gadis itu, namun gerakannya terhenti.

Arkana hendak menarik Kembali tangannya, hingga tiba tiba ia merasakan sentuhan yang asing. Ketika Arkana mengalihkan perhatiannya, ia melihat Clarissa sedikit mengangkat kepalanya, membiarkan Arkana mengusap puncak kepalanya.

Arkana tersenyum dan mengusap puncak kepala gadis itu dengan lembut. 'perasaan ini tidak buruk' gumamnya dalam hati.

[Ding! Untuk pertama kali dalam hidup tuan rumah, tuan rumah mengusap puncak kepala istri tuan rumah! Point berhasil diakumulasi, imbalan diberikan!]

[Selamat! Tuan Rumah berhasil mendapat kemampuan memasak Level S]

Pada saat ini handphone Clarissa berbunyi. Clarissa dengan cepat meraih handphone nya dan melihat bahwa yang menelpon nya adalah manager nya dari agensi.

Clarissa melirik Arkana ringan, melihat laki laki itu memberi isyarat mengangguk dan menutup mulutnya. Clarissa juga mengangkat teleponnya.

"Hallo, kak Evie…" sambut Clarissa dengan suara lembutnya. Arkana yang duduk tidak jauh juga samar samar mendengar pihak lain telepon mulai marah.

"clarissa kamu diimana saja! Apa kamu lupa hari ini kamu ada jadwal syuting iklan. Aku sudah di depan apartemenmu, tapi kamu tidak ada di apartemen! Dimana kamu!" Clarissa tersenyum tak berdaya dan mulai meminta maaf.

"Maafkan aku kak, aku minum banyak semalam dan aku memesan hotel yang tidak jauh untuuk istirahat. Aku akan segera Kembali ke apartemen sekarang" Clarissa jelas melirik Arkana ringan, ia merasa belum waktunya ia mengungkapkan hubungan ini.

 

 

 

More Chapters