Cherreads

Chapter 14 - Hutan yang Hilang Secara Tiba-Tiba

Bab 14: Jam Spiral Zanovaar

Zanovaar, kota langit yang melayang di antara dimensi, sunyi namun hidup.Bangunan dari kristal bercahaya memantulkan bayangan Arvan ke segala arah. Tak ada manusia, tapi semua terasa diawasi—oleh waktu, oleh energi, oleh sesuatu yang lebih tua dari segala bahasa.

Di pusat kota berdiri Jam Spiral, sebuah mekanisme raksasa yang berputar perlahan ke kiri dan kanan secara bersamaan. Arvan mendekat, dan begitu ia menyentuh permukaan logam berkilauan itu, suara bergema di seluruh langit.

"Penyeimbang telah tiba."

"Tujuh Spiral Masih Terjaga. Lima Sudah Meledak. Yang Terakhir Akan Membelah Dunia."

Tiba-tiba, bayangan muncul di sisi jam. Sosok berjubah putih transparan, tinggi dan tak berkaki, dengan wajah seperti langit malam.

"Aku adalah Penjaga Pertama. Roh dari yang menciptakan kota ini."

"Zanovaar adalah jantung jaringan spiral dunia. Jika kau mengaktifkannya, kau bisa menutup semua spiral sekaligus."

Arvan menelan ludah. "Dan jika aku gagal?"

"Maka spiral akan menjadi satu, dan dunia berubah menjadi dimensi baru—tanpa batas. Tanpa waktu. Tanpa manusia."

Sementara itu, di dunia nyata, Liria dan tim Penjaga menerima kabar dari Jepang.

"Tokyo dalam keadaan siaga. Gempa kecil terus terjadi. Tapi pusat gempa bukan dari bawah tanah…"

"…melainkan dari langit."

Liria langsung tahu. "Dirga sedang membuka spiral dari udara. Dia mencoba menghubungkan spiral dengan Zanovaar. Dia mau memaksa koneksi penuh."

Kembali di Zanovaar, Arvan melihat panel energi spiral muncul dari tanah. Ada tujuh kristal spiral mengambang di sekitarnya—masing-masing mewakili titik utama dunia: Andes, Himalaya, Sahara, Amazon, Papua, Antartika… dan Tokyo.

Tiba-tiba, kristal Tokyo mulai bergetar dan memerah.

"Dirga sedang memaksa spiral itu meledak dari udara. Jika itu terjadi, tidak ada daratan yang bisa menahan retaknya," ujar roh Penjaga Pertama.

Arvan berlari ke panel, menancapkan tangan ke permukaan.

"Kalau begitu, kita tutup spiral… dari atas langit."

Namun begitu ia mulai memutar energi spiral dengan kekuatan Penyeimbang, suara dari langit membelah ruang.

Dirga. Proyeksi wajahnya muncul di udara.

"Kau di Zanovaar? Bagus. Kau akan menyaksikan kehancuran dari tempat tertinggi. Dan tidak bisa berbuat apa-apa."

"Spiral Tokyo... telah terbuka."

Langit Zanovaar berguncang. Panel spiral Tokyo pecah. Energi merah menyembur ke seluruh jaringan.

Tapi Arvan tidak berhenti. Ia menutup matanya, membiarkan seluruh kekuatan spiral menyatu dengan dirinya.

"Aku adalah batas. Aku adalah jembatan. Maka biarlah spiral tunduk… pada kehendakku."

More Chapters