BAB 1 — Murid Baru di Meja Pojok
Langit mendung menyelimuti halaman SMA Harapan Bangsa saat Aira menginjakkan kaki ke kelas XII IPA 2 untuk pertama kalinya di semester baru. Ia bukan murid baru, tapi pagi ini terasa berbeda. Mungkin karena firasat... atau karena kehadiran orang asing di kursi pojok yang biasanya kosong.
Cowok itu tinggi, berkacamata, wajahnya tenang tapi misterius. Ia tidak menoleh saat Aira masuk, hanya terus menulis di buku catatan yang warnanya sudah mulai pudar.
"Aira, itu Bima. Murid pindahan dari Bandung," bisik Lala, sahabatnya.
Aira hanya mengangguk. Tapi sejak hari itu, ia mulai memperhatikan: Bima selalu duduk sendiri, tidak pernah bicara lebih dari tiga kalimat, dan selalu membawa buku puisi tua.