Cherreads

Chapter 18 - Beasts, Betrayals, and the Burning Eyes of a Prince

đŸŒČ Tempat Latihan Eksternal – Hutan Selatan Aethelred

Hari ini, siswa dari semua Asrama berkumpul untuk latihan simulasi pertahanan monster.

> "Kita akan simulasikan serangan sungguhan," Profesor Nyx dari Divisi Pertahanan mengumumkan.

"Monster buatan akan menyerang dari segala arah. Kalian akan berkelompok dan harus bertahan hidup selama 30 menit."

Alexa melirik daftar grup.

Dan tentu saja


> Kelompoknya: Alexa – Thalionric – Eiden – Veyla

> "Lagi-lagi dengan dua pria paling dramatis di kerajaan," gumam Alexa.

> "Semoga aku bukan yang kamu maksud," goda Eiden sambil menyeringai.

>"Jika Anda bertanya—ya, kalian berdua."

---

⚔ Pertempuran Dimulai – Arena Hutan Simulasi

Simulasi dimulai.

Monster dari segala jenis—bayangan kabut, serigala guntur, naga ilusi—menyerang dari segala sisi.

Eiden melindungi punggung mereka dengan kabut tebal.

Veyla memanggil penghalang kristal.

Alexa memanggil badai salju yang menghancurkan gelombang pertama.

> "Sisi kanan!" teriak Thalionric.

Alexa berbalik—

Thalionric mencengkeram bahunya, menariknya ke belakang, lalu melangkah ke depan, menghujani monster itu dengan cahaya keemasan.

> "Anda tidak boleh kehilangan fokus."

> "Tidak. Aku hanya—"

> "Menghabiskan terlalu banyak waktu berinteraksi dengan Eiden?"

Alexa menatapnya, terkejut.

> "Anda masih bingung dengan hal itu?"

> "Aku cuma tanya...

Sejak kapan kalian berlatih sihir bersama di luar kelas?"

"Ternyata kau dan Eiden Vaelthorn cukup dekat tanpa sepengetahuanku."

> "Lion
 kau—"

"Tidak cemburu," sela Thalionric. Namun rahangnya terkatup rapat.

> "Anda tahu, Yang Mulia, Anda sangat buruk dalam menyembunyikan rasa tidak suka."

"Dan saya sangat pandai menyembunyikan hasrat," gumam Thalionric, sambil berbalik sebelum Alexa sempat menjawab.

---

đŸ’„ Serangan Tak Terduga

Tiba-tiba, aura monster itu berubah.

Para profesor panik.

> "Itu bukan bagian dari simulasi! Lindungi para siswa!"

Seekor wyvern hitam muncul—nyata, bukan ilusi.

Matanya bersinar ungu.

Alexa melompat maju, roh naganya menyatu dengannya—embun beku menyebar di tanah.

> "WYVERN SEBENARNYA?!"

Monster itu melonjak—menyerang langsung ke arah Alexa.

> "ALEXA!!"

Thalionric melompat tanpa berpikir, menghantam Alexa dan menjatuhkannya—meledakkan langit dengan cahaya suci.

Eiden menebas kabut dan memblokir gelombang sihir gelap dari sisi tubuh.

Kerja sama tim mereka—spontan namun sempurna.

Monster itu akhirnya dikalahkan melalui gabungan kekuatan cahaya Thalionric dan ledakan roh es milik Alexa.

Namun... seorang siswi terluka.

Di lengannya—lambang duri hitam yang mengancam.

> "Duri Senja
" bisik Profesor Nyx.

---

💌 Malam Itu – Surat dari Lucian Zevarelis (Kakak Tertua)

Seekor burung roh biru besar muncul di jendela Alexa.

Surat itu disegel dalam es.

> Alexa,

aku telah menyusup ke salah satu markas Thorn di utara.

Mereka sedang mempersiapkan mantra kuno... untuk memutuskan ikatan spiritual keluarga kerajaan dan para Adipati.

Mereka menargetkanmu karena spiritualmu adalah musuh mereka: satu-satunya yang memiliki dua elemen.

> Aku akan tiba di Aethelred dalam seminggu.

Dan jika Putra Mahkota menyakitimu—

Aku akan merobek semua mahkota dari kepala kerajaan itu.

Alexa tertawa sambil berlinang air mata.

> "Terima kasih, Lucian
"

---

🌙 Tengah Malam – Atap Akademi

Alexa berdiri sendiri
 sampai sebuah suara lembut memecah kesunyian.

> "Kamu luar biasa hari ini."

Talionrik.

> "Begitu juga dirimu. Bahkan saat kau melemparku ke tanah," goda Alexa.

> "Maafkan aku... atas ucapanku sebelumnya."

"Aku hanya... tidak suka melihatmu merasa nyaman dengan orang lain."

Alexa berbalik, mata emasnya berbinar.

> "Kau tak bisa memonopoli aku, Thalionric."

> "Saya tidak ingin memonopoli Anda
"

"Saya hanya ingin menjadi
 satu-satunya tempat yang membuat Anda merasa aman."

Untuk sesaat, tak seorang pun dari mereka berbicara.

> "Bagaimana kalau aku jatuh?" bisik Alexa.

> "Kalau begitu aku akan jatuh lebih dulu
 hanya untuk menangkapmu."

---

🌙 Bersambung


More Chapters