Di gubuk reyot yang nyaris roboh di pinggiran Desa Kumuh, Rian berjuang untuk bertahan hidup. Napasnya kembang kempis, matanya sayu menatap langit-langit yang penuh lubang. Kemiskinan bukan lagi sekedar beban, melainkan teman setia yang menemaninya hingga akhir hayat. Ia sudah terbiasa dengan rasa lapar, dingin, dan perihnya luka yang tak terawat. Hari ini, tampaknya, perjuangan itu akan berakhir.
"Setidaknya... aku sudah mencoba..." bisik Rian sebelum akhirnya menutup mata untuk selamanya.
Gelap. Hampa. Lalu...cahaya.
Rian membuka mata, terkejut. Ia tidak merasakan sakit, tidak ada dingin, tidak ada lapar. Yang ada hanyalah kebingungan. Ia berbaring di atas tikar usang, di dalam gubuk yang familier tapi asing. Dindingnya sama-sama reyot, tapi ada perbedaan yang tidak bisa diabaikan. Tubuhnya terasa lebih ringan, lebih muda. Tangannya, yang dulunya kasar dan penuh luka, kini kecil dan lemah.
"Di... mana aku?" gumamnya.
Tiba-tiba, sebuah suara menggema di pikiran, dingin dan mekanis.
[Sistem Kebangkitan Jiwa Diaktifkan.]
[Memingat Kondisi Host...]
[Host Teridentifikasi: Dian, Usia 10 Tahun, Yatim Piatu, Tingkat Kemiskinan: Setara dengan Host Sebelum Kebangkitan.]
[Memuat Paket Pemula...]
Rian, atau sekarang Dian, terpana. Sistem? Kebangkitan? Apa yang sedang terjadi? Otaknya berusaha mencerna informasi yang membanjirinya. Ia ingat Rian, dirinya yang dulu, yang mati karena kemiskinan. Lalu, ia menjadi Dian, anak yatim piatu yang juga miskin.
[Misi Paket Pemula: Bertahan Hidup Selama 3 Hari.]
[Hadiah: 100 Poin Sistem, Pemetaan Bakat Tersembunyi.]
"Bertahan hidup?" Dian berbisik, suaranya serak. Itu adalah satu-satunya hal yang ia kuasai.
Dengan tubuh barunya yang lemah, Dian bangkit. Ia merasakan keroncongan. Ia ingat, gubuk ini memang miliknya, warisan dari orang tuanya yang sudah lama meninggal karena sakit. Sama seperti Rian dulu, ia sendirian, miskin, dan miskin.
[Pemberitahuan: Kelaparan Terdeteksi. Efek Negatif: Stamina Berkurang 10%.]
"Sistem sialan," gerutunya. Meski bingung, Dian mulai menerima kenyataan baru ini. Ia harus bertahan hidup, demi dirinya sendiri, dan mungkin... demi mencari tahu apa sebenarnya Sistem ini.
Dian keluar dari gubuknya. Desa Kumuh tampak lebih suram dari yang ia ingat. Anak-anak seusianya bermain di jalanan yang kotor, berebut makanan sisa. Ia tahu, ini adalah medan pertempurannya.
[Misi Tambahan: Mendapatkan Makanan.]
[Hadiah: 20 Poin Sistem.]
Dian menghela napas. Saya tahu apa yang harus dilakukan. Ia harus bekerja, mengemis, atau mencuri, apapun untuk mendapatkan makanan. Ia mulai berjalan, matanya mengamati sekeliling, mencari celah, mencari kesempatan.
Hari pertama ia habiskan dengan mengemis. Ia mendapatkan beberapa uang simpanan dari orang-orang yang berbelas kasih. Uang itu ia membeli roti basi di pasar.
[Anda Telah Mendapatkan Makanan. Efek Negatif Kelaparan Dihilangkan.]
[Poin Sistem +20.]
Dian makan roti basi itu dengan rakus. Rasanya tidak enak, tapi cukup untuk mengisi perutnya.
Hari kedua ia mencoba mencari pekerjaan. Ia membantu seorang wanita tua memanen sayuran di kebunnya. Upahnya tidak seberapa, tapi cukup untuk membeli sedikit beras.
Hari ketiga, ia melihat seorang pedagang menjatuhkan beberapa buah-buahan dari keretanya. Tanpa ragu, Dian berlari dan mengambilnya. Ia tahu ini salah, tapi ia tidak punya pilihan.
[Misi Tambahan Gagal: Mencuri.]
[Hukuman: Reputasi -10.]
[Pemberitahuan: Reputasi Rendah Akan Mempersulit Interaksi Dengan NPC.]
Dian menyesal, tapi perutnya lapar. Ia makan buah-buahan itu dengan cepat.
[Misi Paket Pemula Selesai.]
[Hadiah: 100 Poin Sistem, Pemetaan Bakat Tersembunyi.]
[Total Poin Sistem: 120.]
[Bakat Tersembunyi Terdeteksi: Manipulasi Energi.]
[Anda Telah Mendapatkan Keterampilan: Deteksi Energi Tingkat 1.]
Dian terdiam. Manipulasi Energi? Deteksi Energi? Apa artinya semua ini? Ia merasakan sesuatu yang aneh di dalam dirinya, sebuah kekuatan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.
Meskipun bingung, Dian tahu satu hal: ini adalah kesempatan kedua. Kesempatan untuk mengubah nasibnya, kesempatan untuk tidak mati kelaparan, kesempatan untuk menjadi lebih dari sekadar anak yatim piatu miskin di Desa Kumuh. Dengan Sistem di sisinya, ia akan berjuang. Ia akan bertahan. Ia akan menjadi kuat.
Perjalanan Dian baru saja dimulai. Tapi kali ini, ia tidak sendirian. Ia punya Sistem, punya bakat tersembunyi, dan punya tekad untuk mengubah nasibnya. Kisah seorang pria miskin yang meninggal dan terlahir kembali menjadi anak yatim piatu miskin, dengan anugerah Sistem, baru saja dimulai.