Cherreads

Chapter 2 - Chapter 2. Dunia berbahaya (2)

Aku terhuyung-huyung ketakutan melihat pemandangan yang menyambutku. Aku menarik nafas dalam-dalam berusaha untuk menenangkan diriku, jantungku berdebar kencang.

Melalui cahaya redup lampu aku mengamati lukaku yang diperban, aku secara perlahan menyentuh perban dan membukanya, kepalaku dipenuhi dengan darah dan bekas jahitan di kepala ku, kepalaku seperti sobek. Aku terhuyung-huyung mundur dua langkah dan mengambil nafas dalam-dalam sekali lagi untuk menenangkan diriku.

Tenang tenang, saat aku menenangkan diriku ada suara getaran di sakuku. Aku mengulurkan tanganku untuk mengambil sesuatu di dalam sakuku, aku mengamati barang itu, barang itu terlihat mirip dengan ponsel pintar, aku menyalakan nya dan memang benar itu adalah handphone.

"Hmm ternyata di Dunia ini juga ada headphone, apakah dunia ini adalah bumi?."

Tiba-tiba ponsel itu berbunyi dan muncul notifikasi. Lalu sebuah pesan masuk di ponsel itu, pesan itu tertulis dengan bahasa yang tidak pernah ku lihat sama sekali.

"Hah bahasa apa ini?"

 sebuah fragmen ingatan muncul. Bahasa bintang, bahasa kuno bahasa yang sering di gunakan untuk melakukan doa. Melakukan ritual, dan melakukan pengorbanan

Bahasa bintang? Kepala ku terasa sangat sakit, aku mengulurkan tanganku untuk memijat kepala ku yang sakit. Aku menatap ponsel itu sekali lagi dan secara samar-samar fragmen ingatan Raven muncul di benakku, lalu aku sedikit bisa membacanya.

"Kehancuran dunia sudah dekat dan kiamat akan datang."

Aku mengerutkan keningku melihat itu, "hah apa maksudnya."

Banyak pikiran muncul di benakku, kenapa aku tiba-tiba bertransmigrasi? Apa alasannya? Setelah merenung sejenak aku mulai memikirkan hal penting. Karena ingatan Raven samar-samar dan tidak jelas aku belum mengetahui alasannya, pengalaman Raven bukanlah hal yang harus aku perhatikan yang terpenting adalah mencari tau alasan transmigrasiku.

Karena kepala ku terasa semakin sakit aku memutuskan untuk kembali ke kamarku, saat aku kembali ke kamarku rasa sakit yang luar biasa kembali menyerang kepala ku, dan kegelapan kembali menelan kesadaran ku.

Aku tersadar Di Dunia yang penuh dengan kegelapan dan kabut abu-abu, Saat aku melihat sekeliling tiba-tiba ada seseorang memanggil ku dari belakang, "hei apakah kau tidak melihat ku"? Mendengar itu aku terkejut, jantungku berdetak kencang aku secara perlahan menoleh kebelakang.

Aku melihat seseorang pria berambut hitam dengan lingkaran hitam di bawah matanya, duduk di kursi dengan kaki dan tangan terikat oleh Rantai.

"s siapa kau"!? Teriak ku dengan suara ketakutan. itu membuat bulu kudukku berdiri.

"Ha hahaha kau tidak mengenali ku? Aku adalah Raven pemilik tubuh yang kau tempati sekarang." Kata pria misterius itu. Melihat ekspresi ku yang terkejut, dia tersenyum dan terus berbicara "sepertinya aku berhasil memanggil roh orang mati, dan mencegah kematian ku".

Mendengar itu aku tersadar dari lamunanku. Dan terkejut, "a apa maksudmu? Jadi kau yang memanggil jiwa ku?"

"Benar aku yang memanggil jiwa mu karna jika tidak aku akan mati. Aku belum boleh mati sekarang" kata pria misterius itu.

"Tapi kenapa kau harus memanggil jiwa ku?"

Pria misterius itu pun tertawa, "ha hahaha jangan salah paham aku tidak memanggil jiwa mu. aku hanya mencoba memanggil jiwa orang mati, dan kau secara kebetulan mati saat aku mengucapkan mantra dan roh mu bertransmigrasi ke tubuh ku."

Dia terus berbicara, "karna itu kau harus menjadi diriku untuk sementara waktu. Sampai aku pulih dan sementara itu aku akan tertidur". Setelah mengatakan itu dia menghilang secara misterius.

"Tunggu! Kenapa aku harus menjadi kau? Aku tidak mau!."

Aku berteriak kepada pria misterius, namun pria itu sudah menghilang.

Aku mengertakan gigi dan menggerutu, "sialan tidak bisakah aku mendapatkan ketenangan!."

Aku tiba-tiba merasa ingin pulang ke dunia ku walaupun aku hidup kesepian dan menjalani hidup yang mononton, dan membosankan setidaknya di Duniaku tidak ada monster berbahaya.

Aku lalu melihat sekelilingku dibalik kabut tebal, ada banyak buku yang tersusun rapi di rak buku.

"Hah apakah ini ini seperti perpustakaan."

Aku berjalan lebih dekat ke rak buku dan mengambil salah satu buku, sampul buku itu di penuhi dengan simbol-simbol aneh. Aku membuka buku itu dan melihat isi buku itu, buku itu penuh dengan bahasa kuno dan simbol yang aneh. Dan mantra-mantra yang aneh, aku merasa sulit untuk membacanya karna bahasa kuno di buku itu. Apakah ini buku untuk mempelajari ilmu sihir.

Lalu setelah membaca beberapa saat aku menutup buku itu dan mengalihkan pandanganku ke rak buku, dan mengeluarkan buku lain, tulisan di sampulnya menunjukkan bahasa umum yang tertulis

(hari pertama bekerja.)

aku mengambil buku lain di rak buku dan membaca judulnya,

 (keseharianku)

aku mengerutkan kening dan membuka buku itu, "hah apakah ini ingatan orang itu."

More Chapters