Sylas
"Ayo, tunjukkan siapa yang menyuruhmu," desisku sambil menahan diri untuk tidak menghantam elf itu lagi.
Dia menunjuk ke arah lorong sempit di sisi barat base. "S-Seorang wanita... Dia bekerja di dapur bagian penyimpanan. Namanya... M-Mila."
Mila?
Aku mengerutkan alis. Aku tidak begitu ingat wajahnya. Seingatku dia bukan tipe yang suka ikut campur urusan orang lain. Atau mungkin justru karena itulah dia sempurna untuk disusupi.
"Baiklah," gumamku sambil mulai berjalan. "Ayo kita temui Mila."
Kami menyusuri lorong, dan tidak butuh waktu lama sebelum menemukannya di antara rak-rak dapur. Rambut hitam nya dikepang dua. Dia sedang menyusun kantung tepung larut malam—sampai melihatku dan tubuhnya menegang seketika.
"Mila," panggilku ringan. "Ada yang ingin kutanyakan."
Dia berbalik perlahan, wajahnya pucat. "Boss Sylas...? A-ada yang bisa saya bantu?"
Aku bisa mencium ketakutan di suaranya. Manis sekali.