Di dunia Kamui.
Petang hari di pondok sekolah,terlihat Kamui mengeluarkan kesemua pedang yang ia miliki iaitu pedang biru,pedang suci dan pedang iblis.
"Koleksi pedang lama-lama."Kamui menghembuskan nafas sambil mengingat pedang putih.
Kamui melihat pedang biru itu yang seharusnya retak dikenakan pertempuran antara ia dengan pedang putih,tetapi ia melihat pedang biru itu sudah pulih dan kelihatan baru.
Kamui teringat kembali waktu ia berada di penginapannya waktu pertama kali Raja Royalty memberikan pedang biru itu kepadanya.
"Apa kamu dengar saya?"tanya Kamui sendirian.
Tidak ada jawapan.
"Kamu sudah liat perjalanan saya kan."tanya Kamui lagi.
Tiada yang balas.
"Saya tau kamu ada di dalam badan saya."kata Kamui.
"Maaf,kalau saya membuat kacau di Kerajaan Gabold,gara-gara saya...banyak monster-monster datang menyerang kota dan raja iblis Yuri menghancurkan istana."sambungnya lagi.
Pedang biru itu sedikit bercahaya.
"Oh...ternyata jiwa kamu berpindah ke pedang itu."kata Kamui sedikit lega.
Kamui merasa aneh melihat pedang biru itu.
"Bukan...pedang itu...pedang itu mempunyai kekuatan meresap jiwa...jiwa kamu sudah diresap pada awal lagi waktu saya pertama kali memegang pedang itu."kata Kamui melihat pedang biru itu perlahan-lahan bersinar.
Kamui pun mulai sedikit ketawa.
Tidak lama itu,Roselia,Vivi,Elysia dan Haical mendekati Kamui.Cahaya pedang biru itu pun menghilang,Kamui melihat mereka melambaikan tangan.
"Cahaya apa tu tadi?"tanya Elysia.
"Saya cuma masukkan sedikit kekuatan saya pada pedang ini."jawab Kamui sambil memegang pedang biru itu.
"Dan kamu ketawa sendirian seperti orang gila?"Roselia dengan ekspresi yang menyebalkan.
Kamui kebingungan kerana ia tidak tahu apa yang ia ingin katakan.
Vivi melihat ada dua pedang baru.
"Pedang dari mana ini kamu dapat?"tanya Vivi.
Kamui pun terlihat sedikit murung,ia pun menjawab "Ini pemberian daripada raja iblis ke 11."
"Boleh aku coba menyentuhnya?"tanya Vivi lagi.
Kamui ingin memberikan kedua pedang itu kepada Vivi,tetapi tiba-tiba pedang biru itu bersinar dengan sangat terang hingga membuat mereka semua terkejut dan kedua pedang itu terjatuh ke atas tanah.
"Apa yang terjadi??"Elysia dengan sangat terkejut.
"Mata saya!"Roselia langsung menutup mata.
Pedang biru itu pun berhenti bersinar,Haical yang melihat kedua pedang itu di atas tanah,ia pun mengambil pedang iblis.Setelah itu,tangan Haical langsung membiru.
"Ahahha?!"Haical kesakitan.
Kamui dengan cepat melepaskan pedang iblis daripada Haical,pedang itu langsung disandarkan di pondok sekolah.
"Haical!"terlihat Elysia yang sangat risau,ia pun memegang tangan Haical lalu dengan sangat cepat menggunakan sihir penyembuh.
Tangan Haical terus membiru dan mulai menyebar.
"Kenapa tidak bekerja??!"Elysia terus menyembuhkan tangannya Haical.
Kamui mengambil pedang biru-nya lalu ia mengarahkan ke arah lengannya Haical.
Roselia menghalanginya.
"Jangan halang saya."Kata Kamui sangat serius.
"Kamu tidak boleh.."Roselia masih keras kepala.
Kamui perlahan-lahan maju,Roselia masih berkeras menghalangnya,Elysia terus menyembuhkan tangannya Haical manakala Vivi kebingungan.
"Minggir,kalau tidak Haical akan jauh lebih teruk."Kamui sedikit dingin melihat Roselia.
Roselia masih berkeras hati menghalanginya.
Tiba-tiba,ketua sekolah muncul di hadapan Haical tanpa mereka sedar.Kamui terkejut,ia pun berkata dalam hatinya "Sejak bila?!"
Ketua sekolah langsung menarik dasinya lalu dengan cepat mengikat lengannya Haical,ia pun mengeluarkan sihir aneh ke lengannya Haical.Lebam itu berhenti menyebar tetapi tidak menghilang,Haical masih merasakan sakit yang tidak terhingga.
"Tuan Leo,apa anda bisa menyembuhkannya?"Elysia sangat risau.
Kepala sekolah melihat lengannya Haical yang sudah sangat teruk,ia berpaling melihat ke arah pedang iblis itu.
"Racun...hmm...apa kutukan?"kata ketua sekolah dengan kecil.
"Untuk sekarang,bawa Haical ke ruang perawatan."sambungnya lagi.
Setengah jam kemudian di ruang kesihatan sekolah,terlihat Haical yang sudah pingsan tetapi ia masih berkeringat dan kesakitan di atas ranjang.
"Untuk sekarang kita cuma bisa memberikannya ubat tidur kalau ia bangun."kata jururawat yang berjaga di ruang perawatan.
Ketua sekolah melihat Kamui di luar raungan itu,ia pun menghampirinya "Apa kamu tidak bisa batalkan kutukan itu?"
Kamui menggelengkan kepala lalu ia mengeluarkan pedang iblis,ia pun menjawab "Pedang ini diberi oleh iblis yang menyerang istana waktu itu,saya tidak tahu apa-apa."
"Ke mana ia sekarang?"tanya ketua sekolah.
"Ia sudah tiada di dunia ini."jawab Kamui dengan nada yang kecil.
Kamui melihat ke arahnya,ia bertanya "Kekuatan apa yang kamu pakaikan kepada Haical?"
"Cuma sihir beku,dan dasi untuk menghentikan pengaliran darah."jawab ketua sekolah.
"Bukankah itu membuat hal jauh lebih teruk kerana tidak ada darah yang mengalir di lengannya?"Kamui kebingungan.
Kepala sekolah sedikit menghela nafas,ia pun menjawab "Sekarang kita bermain dengan waktu,untuk sekarang jururawat akan memberikan sihir penyembuh kepada Haical.Tugas kamu sekarang cuma cari cara melepaskan kutukan itu."
Ketua sekolah menyandarkan dirinya ke dinding,mereka berdua berdiam sejenak untuk menenangkan fikiran.
"Aku dengar kamu dari dunia lain."kata ketua sekolah.
Kamui cuma mengangguk kepala.
Beberapa saat kemudian.
"Apa dia raja yang baik?"tanya ketua sekolah yang sudah tahu kalau iblis yang menyerang istana adalah raja iblis.
"Ya...dia sangat baik..."Kamui cuma melihat kebawah.
"Dia adalah satu-satunya raja iblis yang hampir membuat manusia dan iblis saling memahami antara satu sama lain."sambungnya lagi.
"Dia sangat hebat."
Ketua sekolah cuma tersenyum,ia pun melangkah kaki ke depan.
"Saya tidak ada kekuatan untuk menyembuhkan kawan kamu,tapi kamu bisa."
Kamui tidak paham.
"Pemilik pedang sebelumnya pasti ada penyokong di sisinya."kata ketua sekolah sambil berjalan pergi dari situ.
Kamui dengan dingin mengatakan "Berhenti."
Ketua sekolah berjalan perlahan-lahan.
"Saya belum tanya lagi tentang kemunculan mu di pondok sekolah yang secara tiba-tiba."kata Kamui.
"Siapa kamu sebenarnya?"
Ketua sekolah cuma melambaikan tangan sambil berjalan,ia pun menjawab "Saya cuma guru sekolah,tugas saya cuma ingin melindungi murid-murid saya...tapi dalam kasus ini...saya tidak dapat buat apa-apa,kutukan bukan bidang saya."
Ketua sekolah sudah pergi.
Kamui memikirkan kata-katanya tadi,ia pun berkata dalam hatinya "Penyokong..."
"Diablo!"
Kemui memakai sihir telepati.
"Diablo apa kamu dengar?"
Dalam masa yang sama di istana raja iblis,terlihat Diablo berada di perpustakaan sedang membaca buku di depan rak buku sambil berdiri.
"Ada apa tuan?"kata Diablo.
"Apa kamu tahu tentang pedang iblis?"tanya Kamui.
"Ya,Tuan Yuri sendiri menceritakan pedang itu kepada saya.Pedang iblis mempunyai kekuatan meresap sihir yang membuat musuh kelelahan."jawab Diablo.
"Dan apa kamu tahu tentang kutukan?"tanya Kamui lagi.
Diablo berdiam sejenak,ia pun menutup buku yang ia baca.
"Ya."
"Apa ada manusia memegang pedang itu?"tanya Diablo.
Kamui langsung merasa sangat senang,ia pun berkata "Teman kelas saya memegang pedang itu,yang membuat lengannya lebam dan tidak dapat disembuhkan."
"Begitu."kata Diablo dengan kecil.
Kamui pun merasa janggal,ia pun bertanya lagi "Apa ada manusia sebelum ini juga pernah mengalami hal yang sama?"
"Ya...orang itu adalah isterinya Tuan Yuri."jawab Diablo.
Kamui sangat terkejut,ia pun coba untuk bertanya "Apa yang terjadi?"
"Maaf,saya tidak bisa menjawab pertanyaan itu."jawab Diablo.
"Tapi saya boleh tolong tuan untuk cari cara melepaskan kutukan itu."sambungnya lagi.
"Caranya?"Kamui penasaran.
"Waktu isteri tuan Yuri mengalami hal yang sama,tuan Yuri berkeras untuk mencari cara untuk menyembuhkan isterinya."
"Tuan Yuri langsung berpergian selama beberapa hari untuk mencari cara membatalkan kutukan tersebut."
"Dan pada akhirnya,ia menjumpai makhluk kecil iaitu peri."kata Diablo.
Kamui langsung penasaran.
"Peri..."
"Tuan harus pergi ke wilayah kabut bernama Ultiyame,disitu tuan akan menjumpai sosok peri yang akan membawa tuan pergi ke hutan elf."jawab Diablo.
"Hutan elf..."Kamui tambah penasaran.
"Hutan tersebut sangat tertutup,mahu iblis atau manusia kerana di dalam hutan tersebut mempunyai...Ehem..."Diablo tidak ingin menceritakan lebih.
"Itu sahaja yang boleh saya bantu,sisanya tuan sendiri yang akan menentukan jalan tuan untuk ke sana."sambungnya lagi.
"Baik terima kasih untuk informasinya,saya akan coba untuk pergi ke tujuan yang kamu kasih."kata Kamui,ia pun menutup sihir telepati kerana ia melihat Roselia,Elysia dan Vivi mendengarnya dari dalam ruangan perawatan.
"Saya ikut."kata Roselia.
"Saya cuma ingin Haical sembuh,jadi saya pun ikut."kata Elysia.
"Saya juga penasaran,hutan elf ya..."kata Vivi.
Kamui pun menghela nafas,ia pun berkata "Kamu semua...ini bukan perjalanan pergi ke wisata..."
