Cherreads

Chapter 277 - Serangan Tiba Tiba

Disekitar halaman istana.

Baik para prajurit maupun para Maid berkumpul dan menyaksikan pemandangan konyol didepan mereka. Tak cuma itu saja, berbagai bangsawan yang penasaran mendengar suara keributan diluar istana bergegas menuju pintu istana.

Betapa terkejutnya mereka tatkala melihat hal yang baru pertama kali dia lihat.

"A... apa serius? Putri Anna seperti tidak mempunyai harga dirinya sebagai penerus tahta utama kerajaan Wisteria?"...

Beberapa bangsawan menatap tidak dengan tingkah putri Anna yang seperti itu.

Dihalaman istana itu, Storm memanjat pohon lumayan tinggi agar dia tidak berdekatan dengan putri sialan itu. 

"Pergi sana kau...

"Jangan ganggu aku, aku juga punya urusanku sendiri!"

Storm berucap kesal sebab Anna berusaha bersikap aneh kepadanya.

"Ayo turun pangeran Noen! Kita akan berdansa bersama atau tidak, kita naik kuda bersama"

Anna tidak memperdulikannya, dihatinya yang masih menginginkan apa yang dia mimpikan selama ini.

Kali ini tidak akan tinggal diam saja. Anna harus mengajaknya melakukan hal indah bersama sebelum menikmati hari menjadi penerus takta kerajaan.

"Pergilah...

"Aku tidak akan pernah menyetujuinya!"

Tentu saja Storm menolaknya

Dia sama sekali tidak akan memenuhi keinginan gilanya tersebut. Cukup Arabels saja sudah membuatnya pusing, Storm tidak akan melakukan kesalahan yang sama.

"Ayolah pangeran Noen! Aku telah lama menantikan momen kita bersama?"...

"Apa kamu tega melihatku bersedih pangeran Noen?"

Anna memasang cemberut sambil meletakkan kedua tangan didadanya.

Gaun yang dikenakannya sebagai calon penerus takhta sedikit terangkat terkena angin sepoi sepoi. Tetapi itu menambah kecantikannya namun tidak dengan sikapnya yang berbanding terbalik.

"Apa kau tidak mendengarnya? Jika aku tidak akan menyetujuinya...

"Whussh!

Tiba tiba saja dari sebuah arah melesat satu buah anak panah mengincar kepalanya.

"BLARR"

Dengan sekali tangkap bagai meremukkan seekor nyamuk nakal. 

Storm begitu mudah mengatasinya bahkan meremukkannya hingga tidak bersisa. Lalu dengan wajah kesal dia berkata lantang.

"Keparat, tunjukkan dirimu sialan"...

Storm mengutuk orang yang telah menyerangnya secara tiba tiba.

Kalau bukan dia sudah pasti orang tersebut akan mati seketika. Sebab didalam ujung runcing anak panah itu mengandung racun lumayan kuat, meski kepada dirinya itu tidaklah mengancamnya.

More Chapters